IPM Tertinggi se-Sulawesi, Warga Sulut Ditantang Sensus Penduduk Secara Online

oleh -615 Dilihat
Kepala BPS Sulut Dr Ateng Hartono SE MSi saat menyampaikan progress Sensus Penduduk online di Sulut, Jumat 21 Februari 2020.(Foto: dok/abl)
Kepala BPS Sulut Dr Ateng Hartono SE MSi saat menyampaikan progress Sensus Penduduk online di Sulut, Jumat 21 Februari 2020.(Foto: dok/abl)
Kepala BPS Sulut Dr Ateng Hartono SE MSi saat menyampaikan progress Sensus Penduduk online di Sulut, Jumat 21 Februari 2020.(Foto: dok/abl)

MANADO, Swarakawanua—Sensus Penduduk 2020 sudah berjalan sejak 15 Februari 2020. Namun hingga Jumat 21 Februari 2020, respon warga Sulut masih rendah. Kemajuan sensus online di 15 kabupaten dan kota masih sangat rendah. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Dr Ateng Hartono dalam kegiatan Forum Wartawan Sensus Penduduk 2020 mengungkapkan, dari 2.506.481 jumlah penduduk, yang merespon baru 26.559 penduduk, atau masih 1,06 persen. “Target kami, Sulut menjadi yang tertinggi sensus online dibandingkan provinsi terdekat. Karena di Sulawesi, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Sulut adalah yang paling tinggi, dan secara nasional, Sulut berada di urutan kelima IPM tertinggi,” ungkap Hartono kepada wartawan, dalam kegiatan di aula lantai 2 BPS Sulut di Manado, Jumat 21 Februari 2020.

Terkait progress sensus online di Sulut, ujar Hartono, wartawan diundang untuk menjembatani informasi sensus di lapangan. “Tentang apa yang sudah kami lakukan. Kalau masyarakat kurang mengerti, dapat merasa jelas lewat tulisan-tulisan wartawan,” imbuhnya.

Ditambahkannya, SP 2020 yang dilaksanakan dalam dua tahap, penting untuk disosialisasikan kepada masyarakat Sulut. “Dukungan dan ajakan sudah diberikan oleh kepala daerah di Sulawesi Utara, mulai dari Gubernur, Wakil Gubernur, hingga Bupati dan Walikota di 15 kabupaten dan kota di Sulut. Ajakan juga disampaikan pada pemimpin organisasi gereja seperti GMIM, GMAHK, dan GPdI,” terangnya sembari menunjukkan video berisi imbauan dari para kepala daerah di Sulut, hingga pemimpin-pemimpin organisasi gereja yang ada di Sulut.

Berbagai upaya dilakukan BPS untuk menjangkau seluruh warga Sulut agar mengikuti sensus online. Salah satunya adalah BPS membuka Sensus Corner di pusat-pusat perbelanjaan, melakukan pendampingan di kampus-kampus yang diawali dengan Universitas Sam Ratulangi. “Dan akan ke kampus-kampus lainnya. Kami yakin di Sulut akan berhasil,” katanya optimis.

Program ketiga adalah Program Sapa Warga. “Minimal kepada 10 warga kita menyapa dan menanyakan apakah sudah ikut sensus online atau belum. Kalau belum, apa kendala dan hambatannya. Diharapkan ini akan menggelembung, akan menjadi gerakan yang sadar data. Statistik apapun juga, dari BPS maupun sektoral, ke depannya menghadapi tantangan besar yaitu big data,” tandasnya.

SP 2020 dengan metode  online ini adalah yang pertama di Indonesia. “Besar harapan kami agar seluruh WNI dapat berpartisipasi penuh pada pelaksanaan SP online,” sambungnya. Wartawan pun diajak dan didampingi dalam  mengisi sensus online melalui gadget masing-masing. Sensus online ini sendiri akan berlangsung hingga 31 Maret 2020. Dan selanjutnya pada Juli 2020, akan dilakukan sensus penduduk tahap kedua dengan metode wawancara.(gyp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.