RSUD Mitra Hebat Diubah Jadi Rumah Singgah Kasus Covid-19

oleh -463 Dilihat

Polish_20200408_173821000

MITRA, Swarakawanua-Bergerak cepat terus di tunjukan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), dalam mem utus mata rantai penyebaran Covid-19. Dari penutupan pintu masuk perbatasan Mitra, sampai saat ini. Pemerintah Kabu paten Mitra, telah mengubah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mitra Hebat. Menjadi, rumah singa bagi warga yang berasal dari zona merah.

Zona merah sendiri yaitu, daerah yang sudah memiliki dampak menyebarnya virus corona. Jadi, warga yang datang dari daerah luar masuk ke Kabupaten Mitra akan diisolasi di rumah singgah.

“Rumah sakit yang sementara ini belum digunakan, kita ubah semaksimal mungkin sebagai rumah singgah. Ketika ada Orang Dalam Pengawasan (ODP) baru tiba dari zona merah,”ujar Wakil Bupati Drs Jocke Legi Rabu 8 April 2020 disaat memantau rumah singgah.

Pemerintah Kabupaten terus berupaya semaksimal mungkin pula, agar supaya tidak menjadi keresahan di masyarakat. Karena saat ini sedang santer di masyarakat, ada salah satu ODP yang ditolak masyarakat padahal dia negatif.

“Saat ini gedung masih sementara di bersihkan, ketika ada ODP dari luar daerah ataupun luar negeri mereka tersebut akan dibawah ke rumah singgah,”pungkasnya.

Wabup menambahkan, sedangkan untuk ruangan yang nantinya di pakai para warga berasal dari zona merah. Akan kami sediakan 12 ruangan, menampung warga berasal dari zona merah. Mereka sendiri berada di rumah singgah, selama 14 hari.

“Setiap ruangan yang ada, dipastikan akan difasilitasi tempat tidur, lemari, serta fasilitasi lainnya. Sehingga warga yang berasal dari zona merah dapat di kontrol kesehatannya setiap hari,”tutur Wabup.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Mitra Dr. Helny Ratuliu kepada sejumlah awak media mengatakan, untuk tenaga medis yang nantinya akan di persiapkan itu, tergantung dari para warga masyarakat yang baru datang dari zona merah.

“Minimal ada sebanyak 4 perawat, tetapi mereka berempat sendiri bekerja sesuai jadwal. Jika ada yang datang dari wilayah endemis ataupun dari luar negeri,”tutur Kadis.

Iapun menambahkan, sedangkan untuk ketersediaan obat-obatan sendiri di Kabupaten Mitra hanya obat yang mengurangi gejala. Karena kita tahu bersama, virus corona ini belum ada obatnya.

“Sedangkan untuk alat pelindung diri bagi para petugas kesehatan sudah ada, alat tersebut ada sekitar 50 yunit. Anggaran pelindung sendiri berasal dari dana pengadaan siaga bencana,”tutup Ratuliu.

Turut hadir dalam pemantauan ruangan tersebut yaitu, Sekertaris Daerah David Lalandos, Asisten I yang merupakan Ketua Tim Satgas Covid-19 Mitra Janni Rolos, Asisten III Frits Mokorimban, Kaban Keuangan Mecky Tumimomor.(Cia)

IKLAN BAWASLU
IKLAN BAWASLU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.