YSK Diduga Pakai Polisi Acak-acak Kantong Suara Elly Lasut, HBL Cs Interogasi Kapolda Sulut di Komisi III DPR RI
MANADO, Swarakawanua.com – Fenomena intimidasi aparat kepolisian terhadap ASN setara Camat, Lurah dan perangkat desa makin masif dan menjalar ke mana-mana. Beberapa pekan lalu, intimidasi berlangsung di Sitaro. Beberapa Kepala Desa atau Kapitalaung disuruh mendeklarasi diri untuk memenangkan Calon Gubenur Yulius Selvanus Komaling (YSK). Video tersebut kemudian beredar di banyak grup sosial media. Selang beberapa hari muncul video belasan Camat di Santungbolang, Bolmong Raya. Polanya hampir sama, para camat ini dipanggil polisi, lalu diperiksa dengan alasan dugaan korupsi kemudian disuruh menyatakan sikap mendukung Yulius Komaling. Nyaris di saat bersamaan, ratusan Sangadi disuruh mendeklarasikan YSK setelah menjalani pemeriksaan korupsi di Polres Bolmong.
Secara umum intimidasi aparat itu menyasar kantong-kantong suara Elly Lasut.
Selang beberapa waktu muncul video perangkat desa di Tanawangko Minahasa yang juga menggelar deklarasi yang sama memenangkan YSK.
“Sudah tidak fair lagi. Itu kantong suara E2L-HJP,” ujar sumber resmi, Minggu (10/11) kemarin di Manado.
Situasi menyerupai kejahatan demokrasi di era Orde Baru ini mendapat sorotan DPR RI. Anggota DPR RI mengaku sudah diperintahkan untuk mengumpulkan bukti sebelum Komisi III DPR RI memanggil Kapolda Sulut dalam rangka Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Dalam sebuah siaran langsung melalui akun Instagramnya, Hillary menyatakan telah mengantongi bukti-bukti kuat terkait laporan intimidasi dan pelanggaran yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Presiden demi kepentingan pribadi.
Hillary mengungkapkan bahwa pada Senin, 11 November (hari ini), Komisi III akan memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Kapolri dan Kapolda Sulut, dengan agenda utama mengusut tuntas oknum-oknum yang terbukti terlibat.
“Semua bukti yang ada akan saya bawa ke Komisi III, dan Kapolri serta Kapolda Sulut akan hadir untuk memberikan klarifikasi. Kami tidak akan mentolerir tindakan yang merusak netralitas Pilkada,” tegas Hillary.
Hillary juga mengingatkan masyarakat Sulut untuk tidak takut melaporkan segala bentuk tekanan atau intimidasi yang mereka alami.
“Jangan biarkan oknum-oknum tertentu menunggangi nama Presiden demi kepentingan pribadi mereka. Mari kita jaga Pilkada yang bebas, jujur, dan adil,” tambahnya. Hillary menegaskan bahwa DPP Partai Demokrat, bersama koalisinya, berkomitmen penuh untuk menjaga hak konstitusional rakyat.
Selain itu, Hillary juga menyoroti sejumlah video bukti intimidasi yang diterimanya, dan menegaskan akan menindak tegas para pelaku yang terbukti melanggar. “Kami akan bekerja keras untuk menjaga nama baik Presiden Prabowo, yang selalu menekankan agar Pilkada berlangsung dengan adil,” ujar Hillary dengan tegas.
Hillary juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo tidak pernah memberi arahan untuk mendukung calon tertentu dalam Pilkada ini. “Jika ada yang mengatasnamakan Presiden untuk mempengaruhi hasil Pilkada secara tidak sah, itu harus dilawan,” tambahnya.
Demi mengawal proses ini, Hillary juga menyediakan nomor kontak WhatsApp bagi masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran. “Segera laporkan segala bentuk pelanggaran melalui nomor 081211777061, kami siap mengawal sampai tuntas,” tutup Hillary.
Terpisah, Komisioner Bawaslu Donny Rumagit mengecam pelaksanaan tahapan Pilkada Sulut tahun 2024 dengan melakukan mobilisasi aparatur negara.
Diungkapkan Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa ini, ada empat bentuk kejahatan demokrasi. Diantaranya politik uang, politisasi SARA, penyebaran hoax, dan mobilisasi aparatur negara yang didalamnya ada ASN maupun TNI/Polri.
“Ini adalah ancaman demokrasi,” tegas Rumagit dalam pemaparannya sebagai narasumber dalam sosialisasi Tahapan Pilgub yang diselenggarakan KPU Sulut bersama Forum Wartawan DPRD, Sabtu (9/11/2024) di Four Points Hotel Manado.
Oleh karena itu, Rumagit mengajak insan pers sebagai peserta dalam giat tersebut, untuk melawan berbagai bentuk kejahatan terhadap demokrasi tersebut.
“Ketika kita sadar bahwa demokrasi tidak baik-baik, kita harus bersama melawan. Posisi jurnalis sangat penting sebagai pemberita damai sejahtera,” tuturnya.
Menurut Rumagit, pengawasan Pilkada tidak hanya menjadi tugas Bawaslu, melainkan tugas bersama termasuk peran insan pers turut serta mengawasi.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah RDP yang disebut HBL sempat berlangsung atau tidak. Hanya saja informasi Mapolda, Kapolda Royke Langi sudah terbang ke Jakarta sejak Minggu kemarin.
“Jenderal sudah ke Jakarta,” singkat sumber kepolisian.
Sementara itu dalam sela-sela kampanye di Boltim, Cagub Sulut Nomor urut 1 Yulius Selvanus Komaling menanggapi santai semua isu miring yang menyasar dirinya.
“Dijogetin aja,” ujar YSK depan pendukung.
YSK menunjukkan sikap yang santai dan tenang dalam menghadapi serangan-serangan isu miring dari lawan politik.
Alih-alih terbawa emosi atau sibuk membalas tuduhan-tuduhan tak berdasar, YSK memilih merespons dengan cara sederhana yang mencerminkan kedewasaan politiknya.
Sikap santai YSK ini tidak hanya membuat masyarakat tersenyum, tetapi juga menyiratkan karakter seorang pemimpin yang matang dan berjiwa besar.
Bagi YSK, politik bukanlah ajang permusuhan, melainkan arena untuk menyampaikan gagasan dan mewujudkan perubahan yang lebih baik.
“Mari kita berpolitik riang gembira,” tambahnya dengan penuh optimisme, mengutip pesan yang sering disampaikan oleh Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.
YSK mengaku tak menyangka bahwa di tengah terpaan isu yang diarahkan padanya, dukungan dari masyarakat justru semakin deras mengalir.
“Saya kaget sekaligus bangga, karena semakin banyak masyarakat yang mendukung perjuangan kami. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Sulawesi Utara tahu mana yang sekadar isu dan mana yang benar-benar komitmen untuk perubahan,” ujar YSK dengan mata berbinar.
Kehadiran YSK dalam dunia politik Sulut dianggap banyak pihak sebagai angin segar.
Sosoknya yang ramah dan dekat dengan rakyat mencerminkan harapan baru bagi masyarakat yang mendambakan pemimpin yang mampu membawa perubahan tetapi tetap berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan.
Bersama pasangannya, Victory, YSK membawa visi “Menuju Sulawesi Utara yang Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan di Gerbang Pasifik.”
Visi ini mencakup kesejahteraan ekonomi, peningkatan pendidikan, dan memperkuat solidaritas di antara masyarakat Sulut.
YSK juga mengajak para pendukungnya untuk tidak terjebak dalam permainan isu yang hanya menguras energi tanpa manfaat.
Menurutnya, terlalu banyak waktu yang terbuang jika harus merespons setiap serangan yang datang.
“Jangan buang-buang energi untuk isu-isu tak berbobot yang dibangun oleh oknum-oknum yang terafiliasi dengan kepentingan politik,” ujarnya dengan tegas.
Ia mengajak semua pihak untuk fokus memenangkan YSK-Victory dan mencurahkan energi pada program-program konkret yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Sikap YSK yang tetap santai dan fokus pada program positif ini telah membangkitkan simpati dari berbagai kalangan.
Di Boltim, misalnya, YSK disambut antusias oleh warga yang merindukan pemimpin yang lebih fokus pada solusi daripada perselisihan.
Beberapa warga menyebutnya sebagai sosok yang “dekat di hati, jauh dari kontroversi.”
Hal ini terlihat dari cara YSK yang tak segan turun langsung ke lapangan, berbicara dengan masyarakat, dan mendengarkan keluhan mereka satu per satu.
Dengan penuh harapan, YSK meminta masyarakat Sulut untuk bersatu dalam pemilihan ini, apapun hasilnya nanti.
“Mari kita jaga semangat persatuan dan kebersamaan. Apa pun perbedaan pandangan kita, ingat bahwa Sulut adalah rumah bersama yang harus kita rawat dengan penuh cinta,” tutupnya, menyiratkan keinginan yang mendalam untuk melihat Sulawesi Utara lebih harmonis dan maju.
YSK, bersama Victory, terus melangkah dengan keyakinan dan ketulusan hati, meninggalkan isu-isu tak berarti di belakang, dan mengedepankan kebahagiaan bersama dalam perjalanan menuju Sulut yang lebih baik.(*)