Sulut,Swarakawanua.com-Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Ir. Julius Jems Tuuk menggelar kegiatan Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (SosRanperda) Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) Desa Doloduo dan Dumoga II Kabupaten Bolaang Mongondow, Senin (25/09/2023).
Personil fraksi PDI Perjuangan ini menyampaikan, dasar dari penyusunan Ranperda KAUB merupakan hasil kajian yang mendalam yang melibatkan semua stakeholder terkait guna memperkuat dan merawat solidaritas kerukunan antar umat beragama yang selama ini telah terjalin dengan baik di tengah-tengah masyarakat Sulawesi Utara.
”Pertanyaannya apakah RanPerda ini dibuat masyarakat Sulut tidak rukun selama ini, tetapi dasar RanPerda ini dibuat merupakan hasil kajian mendalam baik itu dari intelejen, fakta-fakta geopolitik dunia untuk memperkuat dan memelihara kerukunan berdasarkan Pancasila yang menjadi roh dan jiwa seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” terang Tuuk.
Tuuk memperjelas Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia sampai saat ini mampu membuktikan menjadi benteng pertahanan dalam menjaga persatuan NKRI dan Ber- Agama di Indonesia.
”Dibandingkan dengan negara besar lain seperti Uni Soviet, Yugoslavia dengan kekuatan militer yang kuat tidak bisa mempertahankan keutuhan negaranya, kita bisa lihat bersama fakta sekarang Uni Soviet telah tiada, begitu pula Yugoslavia dan beberapa negara lainya yang mengandalkan kekuatan militer sudah hancur dengan peperangan,” urai Tuuk.
Sementara Indonesia yang memiliki beragam suku, ras, agam bahkan ribuan pulau masih utuh terjaga sampai saat ini dengan adanya dasar negara Pancasila.
Meski dalam fakta sejarah bangsa Indonesia mengalami banyak pemberontakan seperti DI/TII, pemberontakan Kahar Muzakar, RMS, Permesta dan G30S PKI tetapi sampai saat ini Indonesia masih tetap berdiri kokoh,” beber wakil rakyat dari Dapil Bolmong Raya ini.
Disisi lain Tuuk mengingatkan masyarakat untuk terus mewaspadai pengaruh dari luar yang bisa memecah belah persatuan dan kerukunan di Indonesia. “Kita harus mewaspadai gerakan-gerakan yang ingin menghancurkan negara kita, karena senjata yang paling ampuh untuk menghancurkan bangsa kita adalah melalui gerakan adu domba menciptakan konflik sosial baik itu suku, ras dan agama,” kata Tuuk mengingatkan.
Begitu pula Nara sumber lainya Rektor STIMIK Multicom Kota Kotamobagu Supit Mamuaya dalam penjelasanya mengatakan keberagaman Agama di Indonesia merupakan ciri dan wajah aslinya Indonesia, berbeda tetapi satu, ungkap Rektor.
menciptakan rasa kebersamaan ditengah perbedaan suku, etnis, budaya dan agama guna menjunjung hak-hak manusia dalam menjalankan kewajibannya pada suatu agama yang mereka yakini.
“Jadi, kerukunan beragama adalah hubungan antar umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian dan saling menghormati dalam pengamalan ajaran agama serta kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa juga bernegara yang diikat oleh Pancasila, UUD 1945 dan NKRI,” ujar Supit Mamuaya.
Dia contohkan dalam lingkungan Universitas STIMIK Multicom, Keberadaan latar belakang Agama para mahasiswa hampir semua ada. “ Baik Islam, Kristen Protestan/Katolik dan Hindu berbaur dan saling menjaga keharmonisan antar Mahasiswa,” ungkapnya.
Kegiatan Sosialisasi RanPerda KAUB mendapat apresiasi sejumlah tokoh masyarakat setempat. “Apresiasi kepada bapak Jems Tuuk yang mengingatkan kami untuk hidup rukun berdampingan dengan masyarakat secara berdampingan dengan harmonis, karena kerukunan akan membuat masyarakat menjadi harmonis, saling menghormati dan menghargai satu sama lain,” ucap Alfon Aleng tokoh Kelurahan Imandi.
Hal senada dikatakan Suardi Baderan tokoh masyarakat Desa Doloduo. Menurutnya sebagai makhluk sosial manusia saling membutuhkan satu sama lain. ”Dengan terciptanya kerukunan, sebuah bangsa bisa tetap utuh dan mampu melakukan pencapaian demi pencapaian yang maslahat untuk umat,” ucap Baderan.
Dalam kegiatan tersebut Tuuk yang dikenal ” Pahlawan Petani” di Kabupaten Bolmong Raya ikut memberikan bantuan bantuan pupuk organik secara simbolis kepada perwakilan petani. “Nantinya ada 500 ribu paket bantuan pupuk organik yang akan saya bagikan kepada petani dalam tiga kali musim tanam,” ucap Tuuk.
Tidak lupa juga Ir. Jems Tuuk memberikan kesempatan kepada bapak Allanos Kawengian, ST.MT, kepala seksi Pelaksanaan BWS Sulawesi I, mewakili kepala balai bapak I Komang Sudana Kawengian dalam sambutanya mengatakan kami tim berbangga bisa bersama warga dilingkaran pengguna Bendungan Kasinggolan dan Torout untuk duduk bersama, mendengarkan sosialisasi dan diskusi terkait manfaat bendungan serta teknisnya.
“Untuk itu saya memberikan apresiasi yang besar kepada anggota dewan yang selalu memberikan perhatian kepada rakyat sulut, lebih khusus kepada warga di seputaran dua bendungan ini,” kata Kawengian.
Apresiasi juga diberikan oleh Kasatker TP-OP Hendrik Rondonuwu mewakili kepala dinas PUPR Provinsi Deysi Paat, atas hubungan yang tercipta baik disepanjang dua tahun ini. “Kami yakin hubungan ini selalu tercipta demi kebaikan warga dan tentunya hasil panen dari petani semakin baik kedepan, salut dan bangga kepada Dewan bapak Ir. Jems Tuuk atas perjuangan bagi warga,” ungkap Rondonuwu.
Ditempat yang sama juga Harry Sanali dari BWS disaat sambutan menjelaskan Bapak Dewan Jems Tuuk, yang dikenal, merupakan anggota DPRD tipical sosok yang sangat keras memperjuangkan hak hak rakyat. “Saya ingat perjuangan pak Jems Tuuk di tahun 2017, sampai harus turun demo, demi memperjuangkan dibanggunnya penahan pinggiran sungai Ongkak, dimana rumah warga mulai mengalami longsoran karena abrasi, perjuangan yang kuat dari pak dewan ini, membuat kami balai wilayah sungai langsung melakukan penghitungan dan akhirnya direalisasikan, memang pak Jems Tuuk, adalah anggota DPRD yang gigih memperjuangkan kemerdekaan rakyat, Salut,” tutup pak Haji ini.
Kegiatan sosper ini diisi juga sosialisasi pupuk organik yang disampaikan oleh Pakar pupuk organik Robbin Mamengko.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Rektor STIMIK Multicom Kotamobagu Supit Mamuaya M.M,Si sekaligus sebagai Nara Sumber Perwakilan Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, Allan Kawengian, Harry Sanali dan Ronald Parengkuan, ST, PPK Irigasi dan Rawa SNVT PJPA Sulawesi I
sedangkan dari Dinas PUPR Sulut diwakili Kasatker TP-OP SDA Hendrik Rondonuwu, Pemerintah Kelurahan dan Tokoh Masyarakat. (*)