Buat Status Kontroversi, Bos Twitter Dipecat

oleh -784 Dilihat

Swarakawanua.com – Terkadang, sebuah post yang seseorang buat di masa lalu bisa kembali menghantui hidupnya. Hal inilah yang terjadi pada Greg Gopman. Beberapa minggu setelah dia bekerja untuk Twitter, dia dipecat karena sebuah post yang dia buat di Facebook pada 2013 tentang populasi tunawisma di San Francisco.

220px-twitter_bird_logo_2012-svg

Pada tanggal 18 Oktober, TechCrunch melaporkan, Twitter telah mempekerjakan Co-Founder AngelHack sebagai VR Project Manager mereka.

Dalam artikel ini, mereka menyinggung tentang pendapatnya yang anti-tunawisma dan mempertanyakan keputusan Twitter untuk mempekerjakan orang seperti ini, mengingat situs microblogging tersebut sering mendapatkan kritik karena gagal menekan pelecehan dan bullying yang terjadi di media sosialnya.

Menurut TechSpot, kurang dari 1 hari setelah artikel itu diterbitkan, Twitter memecat Gopman. “Dan, saya dipecat. Terima kasih, TechCrunch,” tulisnya di Facebook. “Mereka (TechCrunch) menulis artikel jelek tentang saya tadi malam dan pihak perusahaan tidak mau berurusan dengan itu,” dia dilaporkan berkata pada teman-temannya. Dia sempat menulis bahwa jalan-jalan San Francisco “dipenuhi oleh orang-orang gila, tunawisma, penjual narkoba, orang-orang tidak lulus sekolah dan sampah”. Dia lalu berkata, pandangannya telah berubah setelah dia mengerti situasi yang sebenarnya dengan lebih baik. Dalam sebuah blog post yang dibuat tahun lalu, dia berkata, dia telah belajar untuk peduli pada para tunawisma dan menyebutkan bahwa post sombong yang dia buat merupakan kesalahan terbesar dalam hidupnya. Dia juga menyebutkan, sejak saat itu, dia telah ikut serta dalam berbagai program untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Anehnya, Twitter tidak pernah tahu tentang post kontroversial yang Gopman buat. Kecil kemungkinan sebuah perusahaan besar seperti Twitter tidak memeriksa latar belakang kehidupan calon pekerjanya. Mereka cukup melakukan pencarian via Google untuk tahu apa yang Gopman lakukan pada tahun 2013. Tidak tertutup kemungkinan, Twitter tahu akan hal ini dan berharap tidak akan ada orang yang mengangkat masalah itu. Twitter menolak untuk berkomentar saat diminta pendapatnya tentang hal ini. (Egen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.