Butuh Perhatian Khusus, Kapolres Minut Pimpin Tim Sasar Tempat Awal Terjadinya Banjir Bandang Di Desa Klabat

oleh -625 Dilihat

Minut, Swarakawanua.com – Menggunakan motor Trail, Kapolres Minahasa Utara (Minut) AKBP Bambang Yudi Wibowo pimpin tim menelusuri lokasi awal penyebab terjadinya Banjir Bandang di Desa Klabat, Kecamatan Dimembe, Senin 20 Maret 2023.

Kapolres didampingi, Wakapolres Kompol Johanis Korompis, Kepala UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Unit 6 Steven Korengkeng, Kaban BNPB Theo Lumingkewas, Kapolsek Dimembe Iptu Fadhly Alamri, Camat Dimembe Ansye Dengah dan Hukum Tua Desa Klabat Joaneke Dona Dotulong, pengusaha muda Isak Tambani, menyusuri hutan Gunung Klabat.

Medan yang dilalui terbilang ekstrim, motor hanya bisa mencapai kaki Gunung saja. Namun hal itu tak mematahkan semangat tim. Perjalanan dilanjutkan berjalan kaki dengan jarak tempuh sekira 2 Km.

Kapolres membeberkan, tempat awal terjadinya Banjir Bandang ada di 1000 Meter Di Atas Laut (MDPL). Dilokasi tersebut terdapat kuala lama.

“Memang itu kuala lama, disitu terjadi penumpukan bebatuan besar sehingga maupun batang pohon, sehingga di saat hujan turun deras, air bah itu akan turun,” ungkapnya.

Kapolres mengatakan, kejadian ini pernah terjadi di Desa Klabat pada tahun 2000. Ia menegaskan, banjir bandang tahun ini murni karena kejadian alam.

“Kita perlu antisipasi bersama beberapa titik. Butuh kerjasama semua stakeholder dalam penanganan ini. Saya berharap, masyarakat yang naik ke hutan dapat memberikan informasi dini kepada kami terutama, kepada Pemerintah Desa, Kecamatan maupun yang lain,” harapnya.

Katanya, perlu mitigasi kembali, hal itu dalam pencegahan resiko-resiko yang akan terjadi di kemudian hari.

“Dari informasi masyarakat yang menjadi pemandu kami, akibat kebakaran beberapa tahun silam, banyak cabang-cabang pohon tumbang serta bebatuan besar, itu yang menahan air di atas, selain itu lokasinya curam dan terbilang cukup berbahaya,” ungkap Kapolres.

Dikatakan Kapolres, pihaknya akan kembali menyasar satu titik lokasi terkait dengan tumpukan kayu dan bebatuan.

“Saya berharap, masyarakat dapat memberikan informasi jika mengetahui ada lokasi yang sama, bisa segera menghubungi pemerintah setempat,” tukasnya. (MJS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.