MANADO. swarakawanua.com – salah satu aktivis kawakan Sulawesi Utara, Calvin Castro, ketika dimintai tanggapan soal seleksi Panwas Manado, justru pertanyakan kinerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Utara.
Pasalnya seleksi calon Pengawas Pemilu (Panwas) Kota Manado kali ini sarat kecurangan dan diduga ada permainan dengan salah satu calon diantara 6 calon Panwas yang lolos seperti, Ronald Gampu, Supriyadi Pangelu, Ramli Pateda, Conny Palar, Marwan Martino Kawinda, dan Ramang Muhamad.
Diantara 6 calon yang lolos tersebut, tersandung masalah bahkan ada kabar, oknum itu dipersiapkan untuk menduduki pimpinan Panwas Manado. “Seleksi Panwas Manado kali ini Nampak ada sarat permainan antara Bawaslu dengan salah satu calon Panwas,” ungkap Castro.
Lanjut dikatakannya, beberapa kejanggalan yang terjadi pada seleksi calon Panwas seperti, Supriyadi Pangelu, yang belakangan diketahui pernah menghadapi Panwas Bolmong dengan menjadi kuasa Hukum Pemkab Bolaang Mongondow pada Pilkada lalu.
“Disini Bawaslu seharusnya melihat dengan cermat bahwa orang yang pernah menentang Panwas sebaiknya jangan diakomodir dan itu seharusnya dari awal seleksi,” tegas aktivis kawakan Sulut itu.
Belum lagi, lanjut dikatakan Castro, ada dugaan SP memiliki KTP ganda, jika itu benar menurut, Castro, itu sudah menjadi nilai tambah buat Bawaslu untuk dijadikan bahan evaluasi dalam seleksi Panwas. “Seharusnya Bawaslu Sulut jelih dan melakukan analisa soal KTP milik SP, kemungkinan besar KTP SP dari Talaud karena SP pernah menjadi Panwas Kabupaten Talaud. Dan jika ada pemindahan data penduduk, penerbitan KTP di Manado butuh waktu karena sesuai mekanisme dan aturan yang ada. Jadi KTP milik SP bisa dipertanyakan,” tutup Castro. (red)