MITRA, Swarakawanua.com– Pencegahan dari sedini mungkin dalam penanganan Stunting, Pemerintah Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) mengelar Rembuk, bertempat di Balai Desa Rasi, Kecamatan Ratahan Jumat 11 Juni 2021.
Kegiatan sendiri di pimpin langsung Camat Ratahan Arce Kalalo, SH dalam sambutannya mengatakan, konstitusi kita sudah tertuang bahwa. Salah satu tujuan negara diantaranya, mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
“Cita-cita luhur serta harapan negara dalam membangun sumber daya manusia yang unggul. Maka salah satu unsur penting dalam mewujudkan harapan itu adalah masyarakat memiliki akses yang baik terhadap penanganan kesehatan,”ujar Kalalo.
Lebih lanjut lelaki yang murah senyum tersebut menuturkan, tentang persoalan terkait kesehatan dapat dideteksi secara dini dan membuat Pemerintah memiliki langkah- langkah strategis dalam penanganannya. Seperti saat ini, persoalan tentang stunting telah menjadi persoalan nasional sehingga memerlukan kerja dan penanganan secara bersama dalam rangka pencegahan dan penurunan kasus stunting yang ada termasuk di Kecamatan Ratahan.
“Karena itu hari ini kita semua melaksanakan Rembuk atau musyawarah bersama untuk menerima masukan dan saran dari Bapak, Ibu dan Saudara-saudara, sebagai bahan melakukan perencanaan untuk melakukan pencegahan dan penurunan kasus Stunting di Desa Rasi,” ungkap Kalalo.
Di akhir sambutan Camat Arce Kalalo juga mengharapkan, dari Rembuk Convergensi Penanganan Stunting ini kedepan dapat memberikan dampak yang luar biasa terhadap upaya dan tindakan dalam rangka mencegah dan menurunkan angka stunting.
“Saya berharap dengan adanya Rembuk saat ini kiranya masalah yang saat ini tentang Stunting bisa kita selesai,” tuturnya.
Sementara itu di tempat yang sama Kepala Puskesmas Ratahan dr. Linda Tolu mengatakan, bahwa stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya.
“Masalah stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang cukup lama, akibatn ya gangguan pertumbuhan pada anak. Namun dilihat dari usia,” ucap Tolu.
Lebih lanjut dikatakan Kepala Puskesmas Ratahan, dr. Linda Tolu, bahwa Stunting juga dapat dipengaruhi sehingga terjadinya kelahiran yang belum pada waktunya, serta setiap perempuan yang selama hamil tidak melakukan kontrol secara rutin kepada petugas kesehatan dan juga masalah stunting ini dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang tidak sehat.
“Karena itu saya berharap kepada para ibu hamil, agar secara rutin melakukan kontrol di puskesmas terdekat. Sehingga kita cegah persoalan Stunting dari dini mungkin,” tutup Tolu. (CIA)