SULUT, Swarakawanua.com – Gebrakan yang dikakukan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi (DisnakerTrans) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang tertantang untuk melatih pelaku kriminalitas dalam menyalurkan bakat serta bermodalkan pekerjaan patut diacungi jempol.
Pasalnya setelah diketahui melakukan penandatanganan MOU terkait pelatihan warga binaan Lapas dengan Kementerian Hukum dan HAM Sulut juga BLK di Bitung beberapa waktu lalu, kedepan Disnaker berencana bertemu dengan Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung untuk bersinergitas melaksanakan pelatihan pekerjaan di wilayah rawan kriminalitas.
Ungkapan tersebut dituturkan Kepala DisnakerTrans Sulut Marsel Sendoh, SH MSi saat diwawancarai Wartawan Swarakawanua.com Jumat (13/5) di ruang kerjanya.
“Setelah melakukan penandatanganan MOU dengan Kemenkumham Sulut di Bitung, kedepan Kami akan bertemu dengan Kapolda Sulut bahas pendataan wilayah rawan kriminalitas untuk dilakukan pelatihan kerja,” jelasnya.
Lebih lanjut Sendoh mengharapkan, pendataan tersebut dilakukan oleh Kepolisian, setelah itu Dinasnya akan mempersiapkan istruktur pelatihan, tenaga infrastruktur, peralatan dan sebagainya.
“Kepolisian akan mendata wilayah kerawanan serta masyarakat di wilayah tersebut dilihat dari penerapan skilnya masing-masing, agar siap dilatih untuk mendapatkan pekerjaan terlebih bisa membuka lapangan kerja sendiri,” jelasnya.
Sendoh menambahkan inovasi yang dilakukan DisnakerTrans Sulut demi mendukung program Gubernur dan Wagub Sulut Operasi Daerah Selesaikan Kemiskinan (OD-SK) begitu pun mengurangi tingkat pengangguran di Sulut, bersinergitas dengan Polda Sulut untuk mengurangi angka kriminalitas.
“Diharapkan dengan inovasi ini pelaku kriminalitas dapat merubah mindset.Sehingga diharapkan banyak terbukanya peluang lapangan pekerjaan dan menghindari
kriminalitas.Karena Saya meyakini mereka memiliki skill yang wajib dilatih untuk dikembangkan dan menghasilkan.Sehingga melalui sinergitas antara DisnerTrans dan Polda Sulut hal tersebut terealisasi,” pungkas Sendoh.(Egen)