Ditangan JG-KWL, Minahasa Utara Kini Miliki Alat Pendeteksi Kanker Serviks

oleh -589 Dilihat

Minut, Swarakawanua.com – Bupati Minahasa Utara Joune Ganda S.E., M.A.P., M.M., M.Si. mengapresiasi inovasi Dinas Kesehatan dalam upaya strategis meningkatkan kesehatan masyarakat termasuk didalamnya upaya pencegahan penyakit.

Hal ini disampaikan Bupati Joune saat membuka kegiatan Sosialisasi Tata Laksana Screening Kanker Serviks dengan Metode HPV DNA dan Pencegahan Penyakit Dengue melalui Vaksinasi Demam Berdarah di Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2025, Kamis (24/4/2025).

Bupati Joune Ganda juga bersyukur Kabupaten Minahasa utara kini memiliki alat canggih untuk mendeteksi potensi kanker serviks pada wanita.

“Wanita berumur 20 tahun atau yang sudah menikah harus melakukan deteksi dini kanker serviks, Apalagi kanker serviks dan payudara sangat rentan bagi perempuan karena pencegahan lebih mudah daripada pengobatan,” ujar Bupati.

Lanjutnya dia, demikianpun dengan Vaksin DBD akan menyasar sekolah dasar, khususnya wilayah yang memiliki kasus DBD tinggi, untuk mengurangi risiko terserang DBD. Karena Pemberian vaksin DBD, akan mengurangi risiko terserang DBD, apalagi DBD ini musiman, musim hujan seperti sekarang rentan terjadi.

Bupati Joune Ganda pun memberikan apresiasi kepada Bio Farma dan Takeda yang telah menjadi sponsor penuh acara sosialisasi ini.

Dengan diselenggarakannya kegiatan ini, Bupati Joune Ganda berharap dapat memberikan dampak positif dalam mencegah dan menangani masalah kesehatan di daerah tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Minahasa Utara, dr. Stella Safitri, M.Kes menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi dan menekan penyebaran virus dengue di Minahasa Utara.

“Sejalan dengan pemerintah pusat, dan dengan melibatkan lintas sektor dan lintas perangkat daerah, kami telah menggiatkan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui Gerakan 3M Plus (menguras, menutup dan mengubur/mendaur ulang, plus berbagai tindakan pencegahan lainnya). Kami juga telah mengimplementasikan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dan inovasi lokal seperti penggunaan kelambu Malaria untuk menutup tempat penampungan air seperti drum dan tandon.” ucap Stella.

Namun, menurut dr. Stella sampai saat ini angka kasusnya masih tetap tinggi, sehingga masih perlu ditingkatkan dan memanfaatkan pendekatan lainnya.

Kegiatan ini mendatangkan narasumber DR. dr. Hesti Lestari. S.pak sebagai pembicara utama dalam Sosialisasi tata laksana screening kanker serviks dengan metode HPV dan pencegahan penyakit dengan melalui vaksinasi demam berdarah di Kapunaten Minahasa Utara Tahun 2025.  (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.