Sri Mulyani berbincang-bincang dengan Presiden Joko Widodo.(Foto: ist)
JAKARTA, Swarakawanua– Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), yang dilaksanakan di Hotel Raffles Jakarta, Kamis 28 November 2019.
Acara yang mengusung tema ‘Sinergi Transformasi Inovasi Menuju Indonesia Maju’ dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo.
Usai pembukaan tampak Gubernur
Olly turut berbincang-bincang bersama Presiden Jokowi, Menkeu Sri Mulyani dan lainnya. Menurut Wagub Drs Steven Kandouw, pada kesempatan tersebut, Gubernur Olly melobi pelaksanaan pertemuan KTT G20 agar dilaksanakan di Sulut. Sebagaimana diketahui, Gubernur Olly kepada wartawan mengatakan akan melobi pemerintah pusat agar KTT G20 tahun 2023 dilaksanakan di Sulut.
“Untuk persiapannya, di Likupang akan dibangun tiga hotel bintang 5, jalan diperlebar 4 jalur, dan bandara diperluas supaya pesawat Boeing 777 bisa mendarat,” ungkap Gubernur kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas SDM maka SDM maka SDM kita kirim ke luar negeri untuk belajar, bahasa asing.
G-20 atau Kelompok 20 ekonomi utama adalah kelompok 19 negara dengan perekonomian besar di dunia ditambah dengan Uni Eropa. Kelompok ini dibentuk tahun 1999 sebagai forum yang secara sistematis menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi maju dan berkembang untuk membahas isu-isu penting perekonomian dunia.
Sementara Presiden Jokowi, dalam arahan memaparkan sejumlah program pemerintah untuk memperkuat perekonomian bangsa, antara lain peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan infrastruktur.
“Pembangunan infrastruktur akan diteruskan dengan menyambungkan jalan-jalan tol di kawasan pertanian, industri, wisata, sentra nelayan, petani,” kata Jokowi.
Menurut Presiden, hal selanjutnya yakni melakukan penyederhanaan regulasi dengan tujuan mencapai kecepatan bagi dunia usaha untuk menanamkan modal di Tanah Air.
Selain itu penyederhanaan birokrasi juga menjadi salah satu upaya untuk mencapai kecepatan. “Agar terjadi kecepatan dalam mengambil keputusan kalau ada perubahan dunia yang cepat. Tapi pelan-pelan dan tidak mengganggu ‘income’, gaji dari yang dipotong. tidak akan menurunkan pendapatan,” ujar Jokowi.
Kepala Negara juga berencana menggunakan sistem kecerdasan buatan untuk pengelolaan birokrasi sehingga lebih efisien dan cepat.
Bank Indonesia (BI) meminta kepada perbankan nasional untuk mempercepat penyaluran kredit serta mempercepat penurunan bunga, di tengah stance bank sentral yang akomodatif.
Presiden Jokowi dalam acara tersebut berbicara masalah ekonomi. Salah satunya mengenai destinasi Bali baru untuk tambahan devisa. “Berkaitan dengan tambahan devisa. Saya kira kita sering bercerita bahwa kita akan bangun 10 Bali baru. Sekarang ini dalam 3 tahun sampai nanti 2020 hanya fokus di lima tempat: Labuan Bajo, Mandalika, Danau Toba, Borobudur, dan di Manado. Infrastruktur insyaallah di akhir 2020 selesai semuanya,” ujar Jokowi.
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan sejak Juli 2019, bank sentral telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin menjadi 5%. Selain itu, BI juga telah menurunkan giro wajib minimum (GWM) perbankan sebesar 100 bps menjadi 5,5%.
Respons dari kebijakan moneter tersebut dilakukan perbankan dengan menurunkan suku bunga, terutama pada simpanan. Sementara itu penurunan bunga kredit masih terbatas.(adv)