Minut, Swarakawanua.com – Serah Terima Jabatan atau Sertijab Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara dari Olvie Kalengkongan ke Aldrin Posumah berlangsung di Aula Kantor Dinas Pendidikan, Kamis 27 Oktober 2022.
Namun hari pertama bagi Aldrin Posumah nampak tak begitu indah. Pasalnya, baru saja menjabat Aldrin harus diperhadapkan dengan masalah.
Mengawali tugas sebagai Kepala Dinas Pendidikan, Aldrin bakal menggelar rapat bersama jajaran.
“Sesuai perintah Bupati, saya akan mengevaluasi kinerja disini, mulai dari keberhasilan hingga hambatan yang terjadi harus di cari akar permasalahan dimana, apakah dari Sumber Daya Manusia (SDM) atau perangkat lunaknya, mungkin peralatan tidak memadai,” ungkap Aldrin.
Aldrin mengakui banyak masalah terjadi di Dinas Pendidikan, sehingga masalah tersebut mengganggu mulai dari kegiatan DAK fisik bahkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tidak ada.
“Saya belum mulai saja sudah seperti ini, sehingga masalah yang terjadi mempengaruhi kegiatan DAK fisik, yang lebih herannya lagi data Dapodik tidak ada,” bebernya.
Dikatakan, mantan Kadis P3A Minut ini, dirinya akan mengevaluasi kalau SDM-nya yang kurang, yah sudah kalah ganti dulu, kalau tidak mampu. Tapi kalau perangkatnya bisa cari solusi tinggal minta anggaran lewat APBD.
“Saya akan menggelar rapat dan mempertanyakan di setiap bidang. Bidang Pendidikan Dasar (Bikdas) bagaimana tentang kegiatan DAK fisik sudah berapa persen sampai saat ini,” tegasnya.
Lanjut dia, jangan duduk-duduk disini, tapi tidak jalan pembangunan, apalagi kita sudah memasuki akhir tahun. Saya akan menata personil disini kalau bisa satu dua orang tugas luar, tidak perlu satu rombongan karena menghabiskan waktu, jangan hanya di jalan saya tidak mau yang seperti itu.
Aldrin menginginkan, jajarannya tidak ada yang terkotak-kotak, sehingga nantinya mengganggu visi dan misi dari Bupati dan Wakil Bupati.
Baginya, sebagaimana yang ditugaskan Bupati kinerja yang mau dilihat, dan dinilai.
Ia juga menyebut, program sudah jelas, anggaran ada, tinggal evaluasi, anggaran kemana sampai tidak jalan.
“Kita harus jalan seirama dengan langkah tegap, jangan loyo. Jadi saya tegaskan akan di evaluasi cari akar permasalahannya, saya buat supaya lurus, kalau tetap bengkok terpaksa dipatahkan,” ibaratnya dengan tegas lagi. (MJS)