Manado, Swarakawanua.com – Direksi Perusahaan Daerah (PD) Pasar Manado melalui Direktur Umum (Dirum) PD Pasar Manado Lucky Senduk menjawab tuntutan para pendemo eks karyawan PD Pasar yang dirumahkan.
Menurut Senduk, tuntutan pembayaran gaji oleh par pendemo tersebut belum bisa dipenuhi karena adanya temuan inspektorat Manado mengenai uang sebesar 10 miliar yang penggunaannya tidak sesuai aturan.
“Temuan ini milik direksi lama dan inspektorat minta untuk diperbaiki,” kata Senduk ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Kamis (04/11/2021).
Dikatakannya, terhitung sejak Februari 2021 hingga Mei 2021 seluruh karyawan PD Pasar yang berjumlah 558 orang belum menerima gaji karena adanya temuan inspektorat tersebut.
“Ini hutang direksi lama dan jumlahnya mencapai Rp 2 miliar,” ujar Senduk.
Sesuai dengan arahan Walikota Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang bahwa PD Pasar harus dikelola dengan profesional, maka rekomendasi inspektorat ini harus dijalankan.
“Kita harus tata keuangan dan manajemen,” bebernya.
Sementara itu terkait pemberhentian karyawan yang dilakukan waktu lalu sudah sesuai aturan UU Cipta Kerja dan peraturan perusahaan PD Pasar. Salah satu yang melandasi pemberhentian tersebut adalah rekomendasi Inspektorat.
“Sesuai rekomendasi inspektorat, ada 104 karyawan yang tak ada kontrak kerja dan surat keputusan Direktur Utama PD Pasar, jadi sesuai rekomendasi mereka harus diberhentikan.
“Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana mereka masuk. Bisa saja ada karyawan titipan yang nanti masuk kalau mau terima gaji,” katanya
Ungkap dia, ada pula karyawan yang sudah lewat umur sesuai dengan peraturan perusahaan PD Pasar. Temuan lainnya adalah kompetensi. Ada banyak karyawan tak sesuai kompetensi.
“Kita mengacu di hasil asesmen lalu, di mana juga dilakukan pemeriksaan kesehatan jiwa. Tentu hasilnya tak bisa kita umumkan karena menyangkut masalah etik kedokteran,” pungkasnya.(mey)
