JAKARTA, Swarakawanua.com – Sepanjang tahun 2024 sampai dengan bulan September, Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) sukses meraih pendapatan Rp 41.812 miliar.
Bila dibandingkan periode yang sama di 2023, pendapatan ini tercatat mengalami kenaikan sebesar 11.6 persen.
Indosat mencatat, EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation, and amortization) juga menunjukkan pertumbuhan yang kuat, meningkat 15 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp 20.000 miliar, menjadikan EBITDA margin perusahaan sebesar 47,8 persen di sembilan bulan pertama 2024.
EBITA dapat diartikan sebagai pendapatan perusahaan sebelum dikurangi bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.
EBITDA menjadi salah satu indikator untuk mengukur profit atau keuntungan perusahaan. Meskipun tidak bisa jadi tolak ukur laporan keuangan secara keseluruhan, EBITA adalah salah satu indikator penting dalam aspek pengukuran performa usaha.
Secara berturut-turut, segmen bisnis selular, MIDI, dan fixed telecommunications berkontribusi terhadap pendapatan sebesar 84,3 persen, 14,1 persen, dan 1,6 persen. Layanan selular meningkat 9,5 persen YoY yang datang dari peningkatan penggunaan data, sementara segmen MIDI menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 30,2 persen, didorong oleh fixed internet, fixed connectivity, dan IT services.
Pergeseran ke arah penyediaan solusi berbasis AI dan digital menjadikan MIDI sebagai kontributor penting bagi bisnis Indosat secara keseluruhan.
“Pertumbuhan finansial yang gemilang di sembilan bulan pertama tahun 2024, didorong oleh fokus pada keunggulan operasional,” ujar Vikram Sinha, President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, dalam kegiatan media update, yang digelar secara daring, pada Rabu (30/10/2024).
Vikram mengatakan, hasil ini mencerminkan upaya perusahaan dalam menonjolkan keunggulan operasional, alokasi modal yang strategis, dan memanfatkan transformasi berbasis-AI.
“Kami melanjutkan fokus untuk menghadirkan pengalaman yang mengesankan kepada seluruh pemangku kepentingan serta memastikan kekuatan kinerja finansial seraya menavigasi lanskap telekomunikasi yang terus berkembang,” ungkapnya.
Vikram bilang, kinerja ini merupakan hasil dari strategi yang berfokus pada peningkatan nilai pelanggan serta efisiensi biaya untuk menghasilkan performa solid secara keseluruhan.
“Belanja modal strategis perusahaan telah menjadi kunci pencapaian ini, dengan investasi yang difokuskan pada peningkatan infrastruktur jaringan, terutama di wilayah pedesaan dan bagian timur Indonesia, serta mendukung perluasan bisnis,” tuturnya.
Vikram juga mengungkapkan bahwa Indosat menambah BTS 4G sebesar 12,5 persen menjadi 193.562 untuk memenuhi permintaan data yang terus meningkat. Hal ini, ujarnya, memposisikan perusahaan pada pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Kata Vikram, ekspansi ini mendorong lonjakan lalu lintas data yang naik secara impresif sebesar 12,5 persen YoY menjadi 12.050 petabyte dalam sembilan bulan pertama tahun 2024.
“Fokus Indosat untuk mendapatkan pelanggan berkualitas berkontribusi signifikan pada peningkatan peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna untuk pelanggan seluler menjadi Rp37,7 ribu. menandai peningkatan 8,7 persen atau tiga ribu rupiah dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” papar Vikram.
Ia mengatakan, Indosat juga terus meningkatkan infrastruktur untuk memastikan cakupan yang kuat dan andal di seluruh Indonesia. Di tengah transformasi ini, kata Vikram, terdapat integrasi AI yang dimanfaatkan untuk mengoptimalkan operasinya, mendorong inovasi, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
“Pendekatan ini berhasil meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat posisi kompetitif perusahaan di pasar,” katanya.(mey)