Minut, Swarakawanua.com – Sedih itu yang dirasakan salah satu lansia pengungsi Gunung Ruang di Desa Pontoh, Kecamatan Wori, Minahasa Utara (Minut).
Perasaan sedih itu tak bisa tertahankan lagi, air mata jatuh saat oma memeluk Ketua PMI Minut, Kristi Karla Arina, Selasa 21 Mei 2024.
Pertemuan mereka bukan tanpa sebab, Ketua PMI Minut ingin bertemu langsung dengan para korban bencana erupsi Gunung Ruang.
Kristi memberikan bantuan untuk mereka. Kata dia, jangan menilai dari segi materi, bantuan ini tulus dari PMI Minut dan kami keluarga.
“Meskipun diperhadapkan dengan cobaan, namun kita harus tetap berserah kepada Tuhan, yang penting saat ini kita sehat-sehat,” katanya.
Ia berharap, bantuan yang diberikan bisa meringankan sedikit beban dari mereka.
Kristi, menjadi tempat curhat dari para pengungsi. Oma salah satunya, ia menceritakan kisahnya saat Gunung Ruang erupsi.
Dikatakan oma, ia bersama keluarga melarikn diri ke hutan.
“Kami panik, dan kami memilih lari ke hutan sambil menggunakan alat masak berupa wajan untuk menghindari batu api yang keluar dari Gunung,” ungkap oma.
Kata oma, terima kasih telah mengunjungi kami.
“Terima kasih banyak bu, biar nanti semua Tuhan yang membalasnya,” tukas oma.
Di tempat yang sama, Camat Wori Endru Palandung mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara memberikan perhatian khusus bagi anak-anak pengungsi yang masih sekolah.
“Pemerintah akan mendata dan mengakomodir setiap kebutuhan anak-anak sekolah, kami telah berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk mereka, dan saat ini kami mencari sekolah terdekat,” beber Palandung.
Penulis : Mario Sumilat