MANADO, Swarakawanua.com – Dalam upaya pendataan warga Kota Manado, Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil gencar melakukan pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) di sekolah-sekolah.
Namun sangat disayangkan, kegiatan ini justru dimanfaatkan oleh oknum kepala sekolah untuk memperkaya diri dengan menjadi kegiatan pembuatan KIA jadi proyek untuk menambah pundi-pundi pendapatan.
Seperti yang dilakukan, oknum Kepsek SMP Katolik Santu Rafael Manado yang mewajibkan setiap siswa untuk membayar biaya pembuatan KIA sebesar Rp.45 ribu per siswa.
Berdasarkan penulusuran kepada para siswa, pemberitahuan pembayaran pembuatan KIA beredar di grup whatsapp kelas.
“Di grup kelas ada informasi untuk membayar Rp.45 ribu untuk administrasi pembuatan KIA,” ujar murid yang namanya enggan di sebutkan, Kamis (12/10/2023).
Tak main-main lewar kegiatan ini, oknum Kepsek bisa meraup keuntungan hingga puluhan juta.
“Kalau siswa 1000, Kepsek bisa mendapatkan Rp.45 juta tanpa harus kerja,” ujar orang tua murid.
Kepsek SMP Santu Rafael Herman Ventje Dien belum bisa dikonfirmasi, saat disambangi di sekolah, Kepsek tidak berada di sekolah serta dihubungi melalui aplikasi whatsapp, handphone selulernya tidak aktif.
Sementara itu, Kepala Dinas Dukcapil Kota Manado Erwin Kontu SH sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oknum Kepsek SMP Santu Rafael yang memanfaatkan kegiatan Pemkot untuk meraup keuntungan secara finansial.
Program pembuatan KIA di sekolah-sekolah sesuai dengan arahan Walikota Manado Andrei Angouw dan Wakil Walikota Richard Sualang tidak di pungut biaya apapun.
“Apa yang terjadi di SMP Katolik Santu Rafael murni kebijakan pihak sekolah. Kami sangat menyayangkan hal itu terjadi,” pungkas Erwin.(mey)