MITRA, Swarakawanua.com-Kritik membangun dilontarkan mantan Bupati Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) 2 Period e James Sumendap, SH, MH (JS) disela-sela menghadiri undan gan HUT ke 38 tahun Desa Mangkit, Kecamatan Belang, bertempat Balai Pertemuan Umum (BPU), Senin 30 Oktober 2023.
Adapun kritikan tersebut yaitu, Soal program E-Kinerja oleh Pemerintah Kabupaten Mitra sekarang ini. Dimana, E-Kinerja sendiri yang diharuskan Perangkat Desa itu harus mengikuti apel pagi dan apel sore hari.
“Selama 10 tahun saya menjadi Bupati Mitra, perangkat desa bukan Pegawai Negeri Sipil yang harus ikut apel baik pagi hari maupun sore hari. Ini namanya kita akan kembali lagi ke orde baru, salam buat pejabat Bupati bersama kadis PMD” ujar Sumendap.
Diterangkan Sumendap, padahal ketika kami menjabat selaku Bupati selama dua periode justru perangkat desa itu pada jam 6 sudah bangun pagi menyempatkan waktu untuk pergi ke kebun. Pada jam 8 pagi, mereka itu (perangkat desa,red) kembali beraktifitas sebagai perangkat desa. Kemudian, jam 4 sore perangkat desa sudah bisa kembali lagi ke rumah untuk melakukan pekerjaan berkebun.
“Karena kebutuhan hidup dari Perangkat Desa saya tahu, dalam kehidupan mereka tentunya tidak mencukupi biaya hidup. Gaji dari perangkat desa kalau ukuran di Mitra untuk mereka makan, bahkan cukup. Kalau mereka tidak mendapat pekerjaan sampingan mereka tidak bisa menyekolahkan anak,” tegas Sumendap.
Karena itu Sumendap berharap, kiranya buat pemerintahan sekarang ini bisa mempertimbangkan masukan kami. Ini kami lakukan semua semata-mata demi kesejahteraan warga masyarakat.
“Jadi, saya memohon dengan sangat bisa di pertimbangkan oleh pemerintah Kabupaten Mitra, jangan mundur lagi. Mereka itu bukan tentara, bukan polisi. Mereka itu perangkat desa, perangkat pemerintahan paling bawah. Ini barangkali kritikan awal saya ketika saya menjadi Bupati Mitra selama 10 tahun, saya cuma mengingatkan jangan mundur lagi seperti orde baru,” ungkap Sumendap.
Selanjutnya pesan James Sumendap yang merupakan juga Panglima Panji Yosua Sinode GMIM tersebut terkait dengan, program E-Kinerja yang ada. Dikarenakan dinilai JS, perangkat Desa, perangkat Pemerintahan itu E-Kinerja. Bukan E-Apel, atau E-Kehadiran.
“Karena kontrak kerja itu diukur dari, kalau satu hari kerja harus satu hari selesaikan. Sudah tidak lagi mengunggu apel berikutnya kalau dia itu bisa menyelesaikan itu, dia itu harus selesaikan sampai jam 8 pagi. Tetapi kalau sekarang ini, jika di pakai E-Hadiran, berarti setelah jam 8 dan jam 5 E-Kehadiran keatas pemerintah harus bayar, karena itu sudah dihitung lembur. Mengelola pemerintahan bukan asal-asalan,” tegas Sumendap.
Dirinyapun mencontohkan, pemerintah daerah itu bukan tentara, bukan Polisi. Mereka ini bekerja untuk melayani rakyat lewat administrasi kemaslahatan di Masyarakat.
“Kalau Polisi dan Tentara menjaga keamanan dan kondusifitas dari sebuah daerah, kalau PNS itu bukan Tentara atau Polisi. Inilah pesan Moral saya semoga bisa didengarkan,” harap Sumendap.
Namun dalam kesempatan tersebut James Sumedap mengatakan, paling pokok disini yaitu, torang samua baku-baku Bae. Menabur kebaikan itu jauh lebih besar dari pada mengoleksi ke tidak baikan orang.
“Itulah aslinya seorang JS, ternyata kalau rambut pendek jadi lebih bijaksana. Jadi mari torang baku-baku Bae. Terutama buat seluruh warga masyarakat yang ada di Desa Mangkit yang sekarang ini memperingati HUT Desa Ke 38 tahun. Mari Torang baku-baku sayang demi kemajuan Desa Mangkit,” tutur Sumendap.
Diakhir sambutannya JS menyampaikan, banyak selamat buat Pemerintah Desa Mangkit. Perangkat Desa, BPD dan seluruh warga masyarakat yang ada di Desa Mangkit.
“Pada saat ini dengan sukacita iman boleh memperingati Hari Ulang Tahun ke 38 Desa Mangkit, semoga kasih Tuhan akan selalu melindungi, menyertai desa Mangkit. Serta memberkati kita sekalian,” tutup Sumendap.(CIA)
