MITRA, Swarakawanua.com– Badan Pengawas Pemilihan Umu m (Bawaslu) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), lewat Komisioner Bawaslu Mitra Mario Lontaan ingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) tetap menjaga netralitasnya selaku ASN disaat tahapan Kampanye.
Hal tersebut dikatakan Komisioner Bawaslu Mitra Mario Lontaan, disela-sela memberikan materi pada kegiatan KPU Mitra. Bertempat di Novotel Manado, Jumat 12 Juli 2024.
“Kami berharap, kepada ASN yang ada di Kabupaten Mitra. Tidak terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung disaat Kampanye nanti,” ujar Lontaan.
Lebih lanjut dikatakan Lontaan, ASN di Kabupaten Mitra agar mengerjakan pekerjaan sesuai dengan tupoksi yang ada. Jan gan terlibat dalam masa kampanye nanti, agar betul-betul marwah ASN terus terjaga.
“Jadi ASN benar-benar bertugas saja sesuai dengan Tupoksi-nya masing-masing,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Mendagri Tito Karnavian mengatakan ASN diperbolehkan untuk mengikuti kampanye Pilkada 2024 secara pasif. Itu berarti ASN hanya mendengarkan visi misi calon kepala daerah dan tidak terlibat dalam kegiatan kampanye, sebab tidak seperti TNI Polri, ASN memiliki hak pilih.
“Teman ASN ini berbeda dengan TNI dan Polri. Kalau TNI/Polri tidak memiliki hak pilih, kalau ASN mereka punya hak pilih, sehingga itu menurut undang undang baik itu Pilkada dan Pemilu nomor 7 tahun 2017. Saya katakan rekan-rekan ASN diperbolehkan hadir pada saat kampanye. Hadir boleh, kenapa karena dia memiliki hak pilih, dia punya kesempatan mendengar apa visi misi calon pemimpin dimana dia punya hak pilih sehingga dia memiliki preferensi untuk memilih, yang tidak boleh dia berkampanye aktif, jadi berkampanye bersikap pasif, mendengarkan visi misi yang akan dia pilih, itu dia,” ucapnya.
“Tapi jangan diterjemahkan Mendagri sebut ASN boleh berkampanye, itu terjadi memberikan keterangan tidak lengkap sehingga menganggap ASN tidak netral. Padahal yang dimaksud ASN diberikan kesempatan untuk mendengarkan visi misi yang dari calon pemimpin supaya dia punya hak pilih lebih tepat, kira-kira begitu. Yang tidak boleh dia aktif, ikut mengelola kampanye, hadir berkampanye, ikut yel-yel tidak boleh dia hanya mendengar untuk kepentingan dia nanti memilih,” kata Tito.(CIA)