JS Canangkan Gerakan Cinta Bumi Tiap 2 Bulan Sekali, OD Kaget Hutan Alason Rusak Parah

oleh -419 Dilihat

Polish_20200310_095030361MITRA, Swarakawanua-Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH, Senin 9 Maret 2020, bertempat di Hutan Alason Kecamatan Ratatotok. Setiap 2 Bulan sekali, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mitra akan mencanangkan penanaman Cinta Bumi.

Kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Gubernur Olly Dondokambey SE bersama Sekertaris Provinsi (Sekprov) Edwind Silangen dan Jajaran Forkopinda Sulawesi Utara (Sulut) serta Forkopinda Mitra

Dalam sambutan Bupati Mitra James Sumendap SH menyentil orang nomor satu di Sulut yakni Gubernur OD terkait banyaknya laporan dari hukum tua dan camat, kalau sekitar 30 hektar kawasan hutan Alason sudah rusak parah. Karena itu, lewat pencanangan gerakan Cinta Bumi.

Pencanangan gerakan cinta bumi tersebut, dihadiri puluhan ribu orang. Datangnya dari, Pemerintah Desa bersama perangkat desa, pemerintah Kecamatan, puluhan ribu ASN, serta para tokoh masyarakat pun ikut dalam pecanangan gerakan cinta bumi.

“Kalau mereka tidak hadir bakal diberikan sanksi dengan tak terima TKD,” pungkas JS sembari menambahkan 3000 ASN dan para tokoh masyarakat.

Kesempatan itu JS mengatakan, bila lokasi ini tidak ditata secara standar lingkungan hidup dan tak ada tindakan, kedepannya bakal ada pekuburan masal di Mitra akibat dari pertambangan ilegal yang tak memiliki ijin.

“Saya minta dukungan OD, kalau tempat seperti ini dalam 5 tahun saja, bila dilakukan dengan tradisional, tak akan terjadi seperti ini. Untuk itu, saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak berhenti memberikan aspirasi terkait aktifitas PETI ini,” pungkas JS.

Diterangkannya, pihak Pemkab Mitra bakal melakukan gerakan cinta bumi setiap 2 bulan sekali. “Bila perlu saya akan lakukan libur masal kepada ASN setiap 2 bulan sekali untuk melakukan gerakan penghijauan ini, walaupun menentang Mendagri. Karena ini untuk masa depan kita semua,” ini tandas Sumendap.

Sementara itu, Gubernur Sulut dalam sambutannya menyampaikan, apresiasi bagi seluruh jajaran.
“Saya masuk kesini saya kaget, karena selama 4 tahun pemerintahan OD-SK dengan SDA yang sangat memungkinkan sudah seperti ini . Saya pikir lokasinya tidak seperti saat ini. Ternyata sudah sangat parah,” ujar OD

Kemarin Kapolda Sulut, sempat menyinggung, bahwa di Sulut ada aktivitas PETI. Karena sejak tahun 1917 Sulut masih menjadi tempat pertambangan. Karena memang banyak penambang tradisional. Akan tetapi, setelah ditinjau, keadaannuya sudah sangat parah.

Dirinya menyatakan,”bila ingin berinvestasi di lingkungan pertambangan Alason, dipersilahkan akan tetapi harus mengurus ijin dan mengikuti alurnya. Karena bila seperti ini, tidak bisa dilanjutkan,” pungkas OD.

Ia pun menghimbau bagi masyarakat, bila ingin melakukan pertambangan tradisional, dipersilahkan. Karena ini untuk masa depan anak cucu kita nantinya.

“Disini dalam program ini, kita mengantisipasi dampak negatif yang nantinya bisa muncul bila dibiarkan aktifitas ini terus berlanjut. Dengan gundulnya kawasan hutan, bisa menimbulkan bencana tanah longsor yang bisa berakibat fatal bagi masyarakat,” terang OD.

Dirinya mencontohkan kerugian yang ditafsir akibat dari dampak longsor Bolmut, sekira 17 miliar lebih. Untuk itu bila tak ingin terjadi diwilayah Kabupaten Mitra, diharapkan agar masyarakat bisa memanfaatkan kelestarian alam dan nilai ekonomi yang ada.

“Terus kita jaga dan Pemprov telah menyediakan bibit tanaman untuk Sulut khususnya di Mitra . Untuk mensukseskan gerakan cinta bumi,” tandas OD.

Ia menambahkan, pemerintah tak gila investasi, namun bila ingin bekerjasama harus ikuti alur yang benar. Saya tekankan, marilah kita lestarikan alam kita untuk anak cucu kita kedepannya. (Cia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.