Kandouw : Regulasi Penanganan TNB Diminta Ditata Ulang

oleh -526 Dilihat
Wagub Sulut Drs Steven Kandouw

 

Wagub Sulut Drs Steven Kandouw
Wagub Sulut Drs Steven Kandouw

SULUT, Swarakawanua.com – Penanganan Taman Nasional Bunaken (TNB) dinilai masih kontroversi.

Pernyataan tersebut di sampaikan Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw dihadapan peserta Workshop TNB Selasa (15/3) di Grand Kawanua Internasional City (GKIC).

Ditegaskan Kandouw semua karena disebabkan manajemen vertikal diantara sesama Departemen terkait  dipusat tidak pernah ketemu, karena adanya ego sektoral.

“Belum lagi kebijakan kurang populer yang di terapkan oleh sesama Pemkab serta Pemkab kepada pemprov, sehingga yang di rugikan bunaken itu sendiri,” tandasnya.

Sehingga Dia meminta kedepan regulasi terkait dengan pengelolaan TNB  harus diatur kembali, mengingat kawasan ini memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang cukup menjanjikan, karena memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi dan secara umum memiliki tiga fungsi strategis yaitu pelestarian keanekaragaman hayati pesisir dan laut, mendukung kehidupan dan penghidupan masyarakat setempat serta pengembangan pariwisata alam.

“Guna mengoptimalkan manfaat ketiga fungsi tersebut, maka mutlak dibutuhkan pola pengelolaan secara terpadu yang melibatkan lintas sektoral dalam konteks pengembangan dan pelestarian taman nasional bunaken (TNB), tukasnya.

Terkait itu Ditambahkannya saat ini kewenangan pengelolaan kawasan TNB berada dibawah tanggungjawab Balai Taman Nasional Bunaken (BTNB) yang merupakan UPT dari Dirjen Konservasi SDA dan Ekosistem Kementerian LH dan Kehutanan RI.

“Kalau selama ini bunaken hanya menjadi subjek bukan objek, akan tapi kedepan  bunaken tidak hanya menjadi subjek melainkan kedua-duanya objek dan subjek pariwisata,” terangnya.

Dia melanjutkan ini sesuai visi misi pemerintahan OD-SK yaitu “Sulut Yang Berdikari”, yang membangun karakrer dan potensi wisata, maka secara komprehensif pariwiata menjadi primadona dan bunaken menjadi entri poin.

“Kami sudah tetapkan bunaken menjadi entri poin pariwisata Sulut dan pemerinrahan kami akan lebih akrab dengan sektor pariwisara ini ketimbang sektor pertambangan,” tegas salah satu putra terbaik asal Tondano Minahasa ini.

Diketahui kegiatan tersebut dihadiri Instansi terkait Kab/Kota se- Sulut, Asisten Ekonomi dan pembangunan Drs Sanny Parengkuan MAP, Kadis Kehutanan Ir Herry Rotinsulu, Kadis Kelautan dan Perikan Ir Ronald Sorongan serta Karo SDA Dr. Frangky Manumpil.(Egen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.