Kegiatan PSR Sinode GMIM Harus Sukses, Sumendap: Karena Itu Pemerintah Harus Hadir Di Tengah Gereja Dan Agama 

oleh -347 Dilihat

MITRA, Swarakawanua.com– Pemerintah harus hadir di tengah-tengah gereja dan Agama, ungkapan tersebut dilontarkan Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap, SH, MH. Disaat menghadiri Technical Meeting I, Pesta Seni Remaja (PSR) Sinode GMIM tahun 2022. Bertempat di Sport Hall Kantor DPRD Mitra, Sabtu 23 Juli 2022.

Menurut Bupati James Sumendap, SH, MH yang juga menjabat Panglima Panji Josua Sinode GMIM menuturkan, pada prinsipnya kegiatan gereja harus kita topang.

“Prinsipnya disini, kegiatan seperti ini perlu kita bantu. Tetapi gereja juga tidak boleh memberatkan jemaat,” tegasnya.

Paling terpenting disini menurut Bupati, Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara hadir ditengah-tengah gereja dan agama.

“Saya juga berharap, teman-teman yang lain kalau ada kegiatan-kegiatan gereja  silakan menghubungi kepala daerah. Saya rasa mereka juga bisa memberi diri,” harap Sumendap.

Sumendap pun menekankan, kegiatan PSR pada tahun 2022 di Kabupaten Minahasa Tenggara harus sukses, harus baik, harus tertib.

“Saya telah sport dengan dana semua gereja yang nantinya akan melayani para peserta PSR tahun 2022, ada sekitar 12 gereja saya sudah membiayainya,” ujarnya.

Kesempatan tersebut, Bupati mengkritisi tentang pembina remaja, dimana menjadi seorang pembina remaja itu bukan sebaya. Tetapi lebih diatasnya, menjadi pembina remaja itu lebihadalah orang tua.

“Karena konsekuensinya sangat jelas bahwa, harusnya pembina remaja yang jelas. Karena diusia remaja perlua adanya pembinaan besar, gereja hanya memberikan porsi pembina remaja itu hanya lulus TK dan umur 17 setelah dia memasuki pemuda. Ini yang menjadi persoalan mendasar adalah, pembentukan karakter ada di remaja. Bukan ada di pemuda,” ucap Sumendap.

Ditambahkannya, kalau masa pemuda dia mencari arah. Sementara, kalau dimasa remaja masih diarahkan itu yang menjadi persoalannya. Jangan disamakan, remaja dan pembina remaja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang kita miliki sekarang. Dengan, pembinaan rohani.

“Jadi ini mungkin bisa menjadi agenda tahunan kedepan, jangan anak-anak remaja dipaksakan menjadi pemuda. Sementara pembentukan karakter itu ada di remaja, saya yakin, saya percaya, punya beban yang sangat luar biasa untuk mengarahkan para adik-adik remaja ini,” tutupnya.

Penyertaan tersebutpun diatas, mendapat dukungan penuh dari Ketua Harian PSR tah un 2022 Aske Benu. Menurut Benu yang ju ga menjabat sebagai Kepala Badan Kesban gpol Mitra mengatakan, Pemerintah harus hadir di tengah gereja Dan agama.

“Karena Pemerintah sendiri adalah bagian yang tak bisa terpisahkan dari Agama dan gereja,” tutur Benu secara singkat. (CIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.