Manado,swarakawanua.com- Keluarga Besar Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) kota Manado, Kamis 17 Desember 2015 menggelar Ibadah pra Natal. Ibadah dilaksanakan di aula kantor BKBPP. Ibadah perayaan pra Natal ini dipimpin oleh Pdt Ricky Tafuama, Sth.
Dalam renungannya Pdt mengajarkan tentang, ketulusan hati dapat melahirkan keadilan dan keadilan menjadi makna yang berorasi dalam kehidupan bersama yang mendidik manusia untuk mencapai ketulusan hati.
“Hal yang dilawan oleh ketulusan hati dan keadilan adalah kemunafikan karena menjadi jalan buntu dalam mencapai keadilan,”terang Ricky dalam khotbanya.
Natal sungguh luar biasa dalam hidup kita, oleh karena itu mari kita menyambut Natal dengan penuh ketulusan apa yang sudah kita dengar bersama sama dalam khotbah yang disampaikan oleh Pak Pdt tadi.
“Hal-hal yang terkandung dalam ketulusan hati yaitu kejujuran, sikap anti kemunafikan, transparansi, niat melakukan sesuatu yang baik, kesederhanaan, apa adanya, dan niat-niat yang luhur. Ketulusan hati hanya dapat diupayakan ketika kita menghargai apa artinya kebenaran,”kata Sekertaris BKKBN perwakilan Sulut Ir Tino Tandayu dalam pesan Natalnya.
Sementara itu Kepala BKBPP Manado Micler Lakat, SH MH dalam pesan dan kesan Natalnya mengatakan, Arti dari Natal ialah kelahiran. Hidup manusia dimulai dengan kelahiran. Di zaman yang modern ini, pada umumnya bayi-bayi lahir dengan keadaan yang serba berkecukupan, bahkan berkelimpahan. Mereka lahir di dalam rumah mewah, atau dalam rumah sakit yang elit, lengkap dengan peralatan medis yang mutakhir. Mereka tidak mengenal arti sebuah penderitaan dalam keadaan miskin. Mari kita kembali merenungkan makna Natal dalam hidup kita.
“Dalam kisah kelahiran Tuhan Yesus di dalam dunia ini kedua orang tuanya tak mendapat sedikitpun penginapan. Terpaksa pasutri muda Maria dan Yosef menumpang di sebuah kandang hewan. Betul, sebuah tempat bagi binatang yang kotor, bau, lembab, dan tentunya tak terurus dengan baik. Yesus lahir di tempat itu, dan bayi Yesus dibungkus dengan kain lampin, dan Ia dibaringkan di dalam palungan,”ujar Kaban yang juga aktif dalam pelayanan.
Oleh karena itu lanjut Kaban, maknailah dan sambut Natal dengan penuh kesederhanaan, janganlah sambut Natal dengan pesta pora dan hambur hamburkan uang yang begitu banyak.
“Sambut kelahiran Sang Juruselamat dengan penuh kasih dan kesederhanaan. Dan juga sambut tahun baru dengan hati yang bersih dan memiliki iman yang kuat untuk menyambut tahun yang penuh Berkat,”pesan Micler.(yan)