MITRA, Swarakawanua.com– Kementerian Pertanian Republik Indonesia menyalurkan sebanyak 25 ekor hewan Babi Ternak kepada, Kelompok Tani Perempuan Desa Wioi Satu, Jaga III, Kecamatan Ratahan Timur (Ratim), Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra). Bertempat di desa Wioi, Rabu 29 November 2023.
Disaat diwawancarai awak media, keterwakilan dari kementerian Pertanian melalui satker pelaksana Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Denpasar dr. Putu Bulan Puspita Dewi mengatakan, kami mendapatkan tugas untuk mendistribusikan sebanyak 25 ekor Babi Ternak kepada Kelompok Tani Perempuan Desa Wioi Satu, Jaga III.
“Adapun bantuan 25 ekor hewan babi ternak terbagi dalam dua, 23 ekor hewan babi ternak betina. Serta sebanyak 2 ekor babi jantan,” ujar Dewi yang didampingi kepala Dinas Pertanian Mitra Ir. Vicky Monigir, ME diwakilkan Kepala Bidang Peternakan Mitra Meis Hatidja, SP, MAP, Ketua Komunitas Kolom Mapalus Provinsi Sulut Pricylia E Rondo, SS, M.Si, Hukum Tua Wioi Satu Karyani Kolinuk, ketua Kelompok Tani Perempuan Veliani E Langi.
Adapun yang menjadi tujuan dari pemberian bantuan tersebut menurut Dewi yaitu, membantu warga masyarakat untuk pembibitan serta bisa meningkatkan produktifitas dan meningkatkan populasi terutama hewan babi ternak.
“Setelah menerima bantuan ini, kedepan dalam beberapa tahun nanti baru sebatas desa. Berapa tahun kemudian lagi sudah satu Kabupaten pembibitan hewan ternak babi tersebut,” harap Dewi.
Dijelaskan Dewi, hewan babi ini sudah melewati tes lab, tes PMK, tes ASF, tes purselasif. Semuanya bebas, sudah di distribusikan pada hari ini dalam keadaan sehat dan keadaan baik.
“Sebanyak 25 ekor hewan babi ternak semuanya aman dalam keadaan sehat dan dalam keadaan sehat yang sudah kami salurkan saat ini,” Dewi .
Menurut Dewi, bantuan ini bersifat hibah kepada Kelompok Tani Perempuan Desa Wioi Satu Jaga III dan tidak diperjual belihkan, tidak boleh dipotong. Kalau hewan itupun mati harus dilaporkan, hewan babi memiliki anak harus dilaporkan.
“Kalau hibah hanya 25 ekor hewan babi ternak, kalau nantinya memiliki anak, akan dikelolah oleh kelompok secara mandiri. Saya berikan contoh, dijual untuk menutupi harga konsentrat, untuk pembibitan. Namun semuanya tergantung lagi kepada kelompok itu sendiri,”ucap Dewi.(CIA)