Kepala BPK RI Perwakilan Sulut Inginkan Sulut Leading Dalam Pengelolaan Media

oleh -385 Dilihat
(Dari kiri) Kadis Kominfo Provinsi Sulut Evans S Liow SSos MM, Kepala BPK RI Perwakilan Sulut Karyadi SE MM.Ak CA. CFrA. CSFA, dan Kasubag Hukum dan TU Nur Kurniawan SH, saat media workshop di aula kantor BPK RI Perwakilan Sulut, Rabu 1 Desember 2021.(Foto: ist)
Kepala BPK RI Perwakilan Sulut bersama Kadis Kominfo Provinsi Sulut, pejabat struktural dan fungsional BPK Perwakilan Sulut dan perwakilan media, usai workshop, di aula kantor BPK Sulut, Rabu 1 Desember 2021.(Foto: ist)

 

MANADO, Swarakawanua.com— Menyadari peran media yang begitu besar terhadap pembangunan bangsa, Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulut Karyadi SE MM.Ak CA. CFrA.  CSFA, memiliki keinginan besar untuk Sulut. “Saya ingin Sulut jadi leading mengenai pengelolaan media,” tutur Karyadi saat menjadi pembicara pada Media Workshop yang digelar di Aula Kantor BPK RI Perwakilan Sulut di Jl. 17 Agustus, Rabu 1 Desember 2021.

Kepala Perwakilan BPK RI di Provinsi Sulut ini memang dikenal dengan berbagai terobosannya. Yang teranyar, Karyadi berhasil menjadikan BPK Perwakilan Sulut sebagai Kantor Perwakilan yang menyerahkan dan menuntaskan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LHP LKPD) secara tepat waktu dan tuntas. “Ini satu-satunya Indonesia,” ungkap Kasubbag Humas dan TU Kalan, Nur Kurniawan SH, saat menjadi moderator pada sesi diskusi di gelaran Media Workshop yang dihadiri perwakilan 26 media di Sulut baik media nasional maupun media lokal.

Karyadi pun menguraikan bagaimana caranya untuk menjadikan Sulut sebagai leading dalam pengelolaan media. “Saya cermati mulai dari perencanaan, anggaran media di Sulut ini, kurang. Padahal media sangat penting dalam perannya sebagai penyambung lidah pemerintah kepada rakyatnya,” ujarnya, saat menjadi narasumber pada media workshop.

Dikatakannya, dalam menjadikan media sebagai penyambung lidah pemerintah kepada rakyat, ada biaya-biaya yang harus disiapkan. “Tentunya di situ ada biaya-biaya untuk media partner apabila itu berita yang mendukung keberhasilan kepada masyarakat. Jadi media bukan hanya isinya gosip, atau dugaan-dugaan,” imbuhnya.

 

Ia pun mengungkapkan pemikirannya dalam kemitraan pers dengan pemerintah. “Bangun media menjadi partner, bukan sebuah pro dan kontra. Tapi juga media harus jadi penyeimbang, bukan mencari-cari. Misalkan, kepemimpinan kepala daerah juga diukur melalui indeks-indeks, ada indeks kemiskinan, ada indeks pengangguran. Berita-berita keberhasilan pemerintah, misalnya yang terkini soal vaksinasi bisa. Pos anggarannya ada,” ungkapnya,

Terkait sosialisasi keberhasilan program pemerintah, maka instansi terkait dapat melakukan kegiatan yang sifatnya rutin. “Misalnya tiap bulan media diundang. Bukan mau mendoktrin atau membeli, tapi tolong untuk bulan ini berita kita tentang ini,” ungkap pejabat yang dikenal jago main gitar. Karyadi pun berpesan agar Dinas Kominfo Provinsi dapat meneruskan ke Dinas Kominfo di kabupaten dan kota.

Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Provinsi Sulut Evans S Liow SSos MM yang turut menjadi pembicara mengungkapkan rasa terima kasih telah diundang menjadi pembicara. “Sebagai Kepala Dinas Kominfo Provinsi yang baru saja dilantik, saya sangat berterima kasih mendapat kesempatan berada di sini. Apa yang kita dapat di sini, itu yang akan saya lakukan dalam tugas pokok dan fungsi seiring dengan visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut,” kata Liow, yang dulu pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Pemprov Sulut.(gyp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.