Ketum Makmin Desak Kapolri Copot Kapolres Bitung, Berikut Cerita Awal Terjadinya Bentrok

oleh -4794 Dilihat

Bitung, Swarakawanua.com – Ketua Umum Organisasi Masyarakat (Ormas) Makatana Minahasa, Alvis Metrico Sumilat memberikan pernyataan tegas.

Pernyataan tersebut perihal
gegara bentrok 2 kelompok hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa di Kota Bitung, Sulawesi Utara, 25 November 2023.

Alvis menyayangkan aksi provokasi dan penyerangan terhadap peserta parade Makatana Minahasa.

Ia meminta Kapolri Jenderal Drs Listyo Sigit Prabowo MSi mencopot jabatan Kapolres Bitung, AKBP Tommy Bambang Souissa SIK.

Menurutnya, Kapolres Bitung Gagal dalam pengamanan. Personil pengamanan terbilang sedikit.

Bahkan kata dia, Kapolres Bitung sulit untuk berkomunikasi.

“Kok bisa melakukan pembiaran terhadap kegiatan yang tidak berizin. Padahal kegiatan berbeda dan itu berpotensi konflik di hari yang sama,” kata Alvis.

Berikut pernyataan Ketua Umum Alvis Sumilat.

Tabea

Kami Masyarakat Adat Makatana Minahasa dengan ini ingin mengklarifikasi dan menjelaskan mengenai kejadian dan peristiwa yg terjadi pada hari sabtu, 25 November 2023 di Kota Bitung.

Hari itu adalah hari perayaan HUT Masyarakat Adat Makatana Minahasa Ke 12 Tahun yang sesuai dengan rencana akan dilaksanakan di GOR dua sudara Kota Bitung, yang mengusung Tema : Kedaulatan Pangan Dan Penguatan Ekonomi Lokal.

Masyarakat Adat Makatana Minahasa telah mengurus izin kegiatan baik di Kesbangpol maupun di Polresta Bitung terkait pelaksanaan kegiatan tersebut tertanggal 22 September 2023 dengan nomor : SI/414/Xl/Yan.1.2/2023/Sat IK

Siang itu acara dimulai dengan ibadah bersama lalu dilanjutkan dengan kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan.. yg dilaksanakan di GOR Dua Sudara Kota Bitung dgn aman dan lancar.

Sesudah itu sesuai rundown kegiatan di Gor dua sudara bitung lanjut ke Rumah Tua(Pasar Tua) untuk melakukan upacara adat, namun terpantau di sekitar kelompok massa kami, ada juga kelompok massa sekitar 30 orang diluar kelompok kami berdiri disamping kelompok kami, bahkan ada yang mencoba memprovokasi, tepat di depan jalan menuju rumah tua. Yang akhirnya memancing peserta parade budaya untuk mengejar pelaku provokasi yg langsung lari saat dimintai keterangan mengenai maksud bersuara kasar terhadap peserta parade saat memarkir kendaraan.

Karena situasi masih bisa dikendalikan, seluruh Tonaas dan anggota peserta parade budaya dan seluruh anggota” Masyarakat Adat Makatana Minahasa melanjutkan kegiatan dengan akan berparade menuju tugu bundaran bitung untuk melaksanakan doa bersama untuk perdamaian dunia, sesuai dengan rundown kegiatan yg sudah di susun dalam doa untuk perdamaian dunia, sehingga sudah disiapkan baliho untuk ditanda tangani sebagai dukungan perdamaian dunia atas konflik Israel dan Palestina.

Pada saat parade menuju ke lokasi tugu, Anggota Masyarakat Adat Makatana Minahasa mendapat serangan panah wayer dan lemparan batu di sekitaran komplex tenda biru, akhirnya Terpancing untuk mengejar pelaku sampai ke lorong, lalu ditambah lagi penyerangan dari kelompok BSM yang turun dari arah atas menggunakan motor dan kendaraan R4 ambulance yang didalamya ada bendera-bendera Khilafah, yang akhirnya memicu situasi semakin tak terkendali.

Disaat situasi di tenda biru sudah berangsur kondusif seluruh anggota Masyarakat Adat Makatana Minahasa kembali ke kendaraan masing” yang di parkir di area Pasar Tua rencana akan kembali ke GOR Stadion Dua Sudara. namun disana kembali lagi terjadi penyerangan dengan menggunakan panah wayer dan batu dari dalam lorong-lorong di sekitaran Pasar Tua sampai Depot Pertamina, yang mengakibatkan beberapa kendaraan mengalami kerusakan.

Pada saat penyerangan ke peserta parade dan anggota” Masyarakat Adat Makatana Minahasa dari lorong-lorong, masih ada sekitar 20 orang peserta parade dan anggota” Masyarakat Adat Makatana Minahasa masih bertahan agar supaya kendaraan aman dan tidak terkena lemparan batu dari pihak penyerang, yang pada saat itu juga terjadi penyerangan terhadap Bpk Elvis Wagey Umur 64 tahun yang sedang bersama istri dan cucunya yang sementara menunggu untuk masuk kendaraan yang ditumpangi untuk kembali ke GOR stadion dua sudara, yang mengakibatkan meninggalnya Bpk Elvis Wagei akibat di serang oleh kelompok massa yg tidak berperikemanusiaan.

Kami Masyarakat Adat Makatana Minahasa menyayangkan aksi provokasi dan penyerangan terhadap peserta parade. Karena didalamnya ada yang membawa anak kecil. Bahkan banyak yang tidak membawa barang tajam.

Tujuan Masyarakat Adat Makatana Minahasa datang ke Kota Bitung untuk meramaikan perayaan HUT Masyarakat Adat Makatana Minahasa yang ke 12 tahun, bukan untuk berperang (Mohon ini menjadi catatan untuk mengusut tuntas siapa aktor dibalik kejadian ini)

Masyarakat Adat Makatana Minahasa
#NyakuSiMakatana

Penulis: Mario Sumilat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.