Khidmat di Tengah Hujan Gerimis, Pemerintah Kabupaten Mitra Peringati Hari Lahir Pancasila Tahun 2025

oleh -305 Dilihat

MITRA, Swarakawanua.com-Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), tetap berlangsung Khidmat meski diguyur hujan gerimis. Bertempat di Halaman Kantor DPRD Mitra, Senin 2 Juni 2025.

Detik-detik Pengibaran Bendera Merah Putih Oleh Paskibraka di tengah Hujan Grimis. Foto: Wilson/Protokoler.

Menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila dipimpin langsung Bupati Kabupaten Mitra Ronald Kandoli, dihadiri Wakil Bupati Fredy Tuda, Ketua DPRD Mitra Sophia Antou, SE, Kapolres Mitra AKBP. Handoko Sanjaya, S.I.K, M.Han, Sekertaris Daerah David H Lalandos, AP, MM, Asisten I Janny Rolos, S.Sos, ME, Asisten II Arnold Mokosolang, MM, Asisten III Ir. Elly Sangian, ME, bersama seluruh jajaran Kepala SKPD, Kepala Badan, para ASN, Pelajar dan seluruh unsur masyarakat.

Bupati Mitra disaat Memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila. Foto: Wilson/Protokoler.

Pantauan Swarakawanua.com dilapangan, meski cuaca tidak bersahabat. Dalam kondisi rintik hujan, barisan tetap tertib dan mengikuti rangkaian upacara dengan penuh semangat dan penghormatan.

Adapun sambutan yang dibawakan Bupati Kabupaten Mitra Ronald Kandoli dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2025 ini, diambil dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia.

Bupati Minahasa Tenggara Ronald Kandoli dalam sambutanya mengatakan, Hari ini, kita memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia: Hari Lahir Pancasila. Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Pancasila bukan sekadar dokumen historis, atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” ujar Bupati.

Lebih lanjut dikatakan Bupati, dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan kami untuk mengajak kita semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. la mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda.

“Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebhinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia,” pungkas Bupati.

Dikatakan lebih lanjut Bupati, dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia.

“Mengapa ini menjadi prioritas? Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi,” ungkap Bupati.

Dikatakan Bupati, memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita.

“Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital,” tutur Bupati.

Diakhir sambutan Bupati menuturkan, peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.

“Akhirnya, marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan. Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara,” tutup Bupati.(CIA)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.