Kisah Kristi Karla Arina Hadapi Persoalan Dengan Andalkan Tuhan

oleh -597 Dilihat

Minut, Swarakawanua.com – Tepat sehari sebelum perayaan Jumat Agung, Ketua Sinode GMIM, Pendeta Hein Arina resmi ditahan Polda Sulut, Kamis 17 April 2025.

Ia ditahan atas dugaan kasus Korupsi dana hibah dari Pemprov Sulut sebesar 21 miliar.

Hein Arina menikah dengan Vanny Suoth, memiliki tiga orang anak, dua diantaranya laki-laki, dan seorang perempuan bernama Kristi Karla Arina.

17 April 2025, menjadi hari bersejarah dalam hidup Kristi. Hari itu Kristi harus menerima kenyataan pahit, dia seakan berada di titik terendah dalam hidupnya.

Hari itu juga Kristi mencoba tegar di hadapan banyak orang, namun, semua itu semua itu tak bisa dibendung ketika ayah tercinta sudah memakai rompi oranye dan digiring ke ruang tahanan.

Airmata bercucuran, perasaan yang semasa hidupnya tak pernah ada kini untuk pertama kalinya harus ia rasakan.

Sebuah tulisan di akun sosial medianya @https://www.facebook.com/kristikarlaarina?mibextid=wwXIfr&mibextid=wwXIfr menggambarkan kasih sayang yang dirasakan Kristi dari ayahnya tak bisa di balas dengan apapun.

“Saat aku kecil, kau mengangkatku di pundakmu. Sekarang aku sudah dewasa, kau mengangkatku dengan cintamu ,” tulis Kristi di akun sosial media Facebook.

Walaupun diperhadapkan di titik terendah, Kristi seakan mendapatkan kekuatan ketika ia mengingat satu nama.

Nama itu kata Kristi, Yesus Kristus.

Ia selalu mengingat pesan ayahnya. Kata Kristi ayahnya selalu mengatakan beri pengampunan, Tuhan Yesus tak pernah tinggalkan kita sedetikpun.

Di balik semua yang terjadi, Kristi menaruh harapan kepada Yesus Kristus.

Dalam unggahan tepat di perayaan Jumat Agung, 18 April 2025, Kristi kembali menuliskan pesan.

Dalam pesannya, Kristi menuliskan, bukan hak saya untuk membalas semua kebencian. Disaat pengampunan dilepaskan, itulah kasih yang Tuhan ajarkan. Tapi disaat kita melakukan dengan hati berserah, Tuhan hadir memampukan.

Bagi Kristi, ia percaya sampai saat ini, ia percaya Tuhan selalu bersama walaupun badai begitu hebat.

“Terima kasih banyak untuk semua doa bagi kami. Segala kebaikan selalu diperhitungkan Tuhan. Jangan batasi kebaikan dalam penderitaan, selalu bersyukur untuk semua musim kehidupan. Marilah kita hidup dalam kasih Kristus yang telah mati menebus semua dosa kita. Selamat memperingati Jumat Agung bagi sahabat-sahabat saya,” ungkap Kristi.

Penulis: Mario Sumilat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.