Lima Belas TKI Sulut Bermasalah, Tiga Diantaranya Wafat

oleh -822 Dilihat
Kepala BP3TKI Manado
Kepala BP3TKI Manado

SULUT, Swarakawanua.com – Sesuai Data Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Januari – Oktober 2016, diketahui sebanyak 178 TKI Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) bekerja di luar Negeri, sedangkan lima belas orang bermasalah dan tiga diantaranya meninggal dunia.

Seperti diungkapkan Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Manado Jefry Sigar SE Rabu (16/11) kepada Wartawan Swarakawanua.com di ruang kerjanya.

“Untuk lima belas anak (TKI, red) bermasalah, kasusnya bervariatif.Dimana tiga diantaranya meninggal karena sakit yaitu dua meninggal di luar Negeri dan satunya wafat sebelum pemberangkatan.”Terang Pak Je sapaan Akrab Dia.

Dilanjutkan Dia, untuk ketiga TKI yang meninggal tersebut, hingga saat ini pihaknya tidak memiliki masalah dengan keluarga korban bahkan tidak ada complain yang diungkapkan ketiga keluarga ini.

“Mengetahui hal itu, kami (BP3TKI) langsung bergerak cepat dan mendiskusikan bersama Perusahaan agar memperhatikan keluarga-keluarga korban,” ujar Dia.

Diutarakan Dia, meninggalnya ketiga orang tersebut dikarenakan tes kesehatan tidak melalui prosedur di Rumah Sakit (RS) Prof Kandouw Malalayang (Manado), malahan hanya dilakukan di Puskesmas-Puskesmas sehingga berdampak ilegal.

“Atau bisa saja tes kesehatan di RS Malalayang dan sesampainya di luar Negri mereka didapati tidak sehat (unfit, red),” beber Dia menambahkan berdasarkan dokumen RS disana, tidak ditemukan kasus penganiayaan.

Terkait pemberangkatan TKI Dia menegaskan, BP3TKI Manado selalu melakukan pembinaan dan pembekalan kepada seluruh TKI Sulut untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

“Kejahatan terjadi karena ada niat apalagi tidak diprediksi kedatangannya.Sehingga sebelum mereka dikirim, BP3TKI Manado selalu melakukan pembekalan,” pungkasnya.

Untuk itu Dia mengimbau khususnya TKI yang masih bekerja di luar Negri, tetap menjaga kesehatan.Selain itu, jika ada masalah atau keluhan diminta langsung menelepon Dia agar ditindak lanjuti.

“Kami selalu berupaya bekerja maksimal untuk pelayanan publik.Di samping itu, Saya terus menggenjot kelima seksi BP3TKI Manado agar mengoptimalkan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat,” tutup Dia.

Diketahui, lima belas TKI Sulut tersebut memiliki Negara penempatan Singapura, Qatar, Malaysia, Hongkong, Jordania yang memiliki permasalahan bervariatif.Seperti penahanan dokumen dan tuntutan ganti rugi Perusahaan, pemalsuan dokumen ijin keluarga, penipuan pulang kerja, pemulangan Calon TKI, klaim asuransi, pemotongan gaji tidak sesuai PK, gaji tidak dibayar, TKI Pulang Indonesia biaya sendiri, dokumen ditahan PT dan hutang piutang, serta dipekerjakan dibawah umur dimana TKI masih di penampungan luar Negeri.

Sedangkan tiga TKI meninggal yaitu Tuti Pudihang warga Kalasey Kecamatan Mandolang dengan Negara penempatan Jordania.Fenny Mamarimbing warga Poopo Barat Kecamatan Minsel Negara penempatan Singapura, dan Wiwin Lasena warga Ternate Tanjung Kecamatan Singkil Manado. (Egen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.