OD : Pelabuhan Bitung Kalahkan Bandara Soeta

oleh -882 Dilihat

SULUT, Swarakawanua.com -Akumulatif selama Tahun 2016 komoditi ekspor Sulawesi Utara (Sulut) diketahui terbesar dimuat melalui Pelabuhan Bitung senilai US$ 182,53 Juta, kemudian disusul Bandara Soekarno-Hatta (Soeta) Jakarta dengan nilai US$ 31,20 juta serta Pelabuhan Amurang Kabupaten Minsel senilai US$ 21,70 juta.P_20160602_100912

Dengan kata lain, sejak Januari sampai Mei 2016 Pelabuhan Bitung berhasil mengalahkan Bandara Internasional Soekaro-Hatta dalam hal melakukan ekspor komoditi Sulut keluar Negeri.

Pemaparan tersebut disampaikan Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE dalam acara yang digelar Direktur Eropa Timur dan Tengah Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dihadapan peserta Temu Bisnis baru-baru ini.

“Ekspor Sulut pada bulan Maret 2016 terbanyak melalui Pelabuhan Bitung yaitu senilai US$ 62,47 Juta atau 76,80 persen terhadap total nilai ekspor Sulut,” terang Dondokambey.

Lebih lanjut Olly menjelaskan secara geoposisi Sulut berada di bibir pasific (Pasific Rim, red) yang sangat prospektif untuk perdagangan regional maupun internasional karena merupakan jalur perdagangan Dunia dan pusat distribusi barang dan jasa.

“Selanjutnya dilihat dari jarak Sulut relatif lebih dekat dengan beberapa Negara pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan pasific, seperti Jepang, Tiongkok, Hongkong, Korea dan Amerika dibanding dengan Jakarta dan Surabaya,” bebernya.

Disamping itu Sulut juga di tunjang dengan sumber daya alam (SDA) melimpah, baik di sektor perikanan dan kelautan, energi, pertanian dan perkebunan.

“Serta dianugerahi Tuhan dengan kekayaan dan keindahan alam yang mendunia yakni Taman Nasional Bunaken serta berbagai spot pariwisata yang berjumlah 650 spot pariwisata baik wisata religi, alam, sejarah, budaya dan wisata kuliner yang tersebar di 4 Kota dan 11 Kabupaten,” paparnya.

Mengingat besarnya potensi yang belum dioptimalkan, maka berbagai capaian ini tentunya harus perlu ditingkatkan.Sehingga Dia menyadari hal ini perlu adanya dukungan segenap stakeholder terkait.

“Baik Kemlu RI, para pelaku usaha, Akademisi, investor dan Pemerintah Pusat serta berbagai pihak lainnya,” pintanya.

Sementara Gubernur berharap forum temu bisnis ini dapat di jadikan sebagai wahana konstruktif, tidak saja untuk meningkatkan silahturahmi namun juga menjadi media sharing informasi, berbagai ide, gagasan dan kritik sekaligus rekomendasi konstruktif bagi peningkatan kapasitas karya dan kerja membangun daerah serta Bangsa kedepan.(Egen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.