MITRA, Swarakawanua.com-Pejabat Bupati Kabupaten Minah asa Tenggara (Mitra), Dr. Denny Mangala, M.Si menghadiri ibadah ucapan Syukur memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 151 Jemaat GMIM Nazareth Wongkai, Kecamatan Ratahan Timur. Bertempat di gedung Gereja Jemaat GMIM Nazareth Wongkai, Minggu 10 November 2024.
Adapun yang hadir dalam ibadah syukur memperingati HUT ke 151 jemaat GMIM Nazareth Wongkai diantaranya, Pejabat Bupati Mitra Dr. Denny Mangala, M.Si, asisten I Pemkab Mitra Janni Rolos, MM, para kepala Dinas Mitra, bakal Calon Gubernur Provinsi Sulut Drs. Steven O.E Kandouw, Calon Bupati dan Wakil Bupati Mitra Ronald Kandoli dan Fredy Tuda, seluruh BPMJ Jemaat GMIM Nazareth Wongkai, bersama seluruh jemaat.
Ibadah syukur dalam rangka memperingati HUT ke 151 Jemaat GMIM Nazareth Wongkai diawali dengan, ibadah di pimpin secara langsung oleh Wakil Ketua BPMS GMIM Pdt. Richard Mengko, M.Th.
Dalam sambutan mewakili Gubernur Provinsi Sulut Prof. Dr. HC Olly Dondokambey, SE, dibawakan Asisten I Provinsi Sulut yang juga selaku Pejabat Bupati Mitra Dr. Denny Mangala, M.Si mengatakan, bersyukur kepada Tuhan. Karena, pada hari ini atas perkenananya jemaat GMIM Nazareth Wongkai boleh diberkati. Dengan ketambahan usia kepelayanan, di usia 151 tahun.
“Karena itu, saya atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Atas nama Bapak Gubernur Provinsi Sulut Bapak Prof. Dr HC Olly Dondokambey, SE, sekaligus juga saya selaku Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara menyampaikan. Banyak selamat, selamat bersukacita, selamat bersyukur kepada seluruh majelis jemaat dan seluruh anggota jemaat GMIM Nazareth Wongkai,” ujar Mangala.
Dikatakan Mangala, gereja dan pemerintah merupakan dua institusi yang berbeda. Dimana menurut Mangala, gereja tugasnya adalah bagaimana meningkatkan kualitas iman jemaat. Sementara pemerintah adalah, bagaimana membangun kualitas kehidupan masyarakat yang sejahtera.
“Tetapi, Pemerintah dalam gereja tentunya tidak dapat dipisah kan. Gereja membutuhkan Pemerintah, maka sebaliknya. Pemerintah membutuhkan gereja,” pungkas Mangala.
Mangala mengambil contoh, 5 tempat ibadah umat kristiani terbesar di Indonesia yaitu, pertama gereja Bethany yang ada di Surabaya, disana mereka bisa tampung sampai 5000 otang jemaat. Kedua, jemaat JKI Semarang, dia bisa menampung 12 ribu jemaat. Ketiga, Gereja Mawar Saron di Jakarta, dia bisa menampung sekitaran 10 ribu jemaat. Keempat, gereja Redfrom Injili di Jakarta, dia bisa sampai 750 jemaat. Terakhir, gereja di Bali, bisa menampung 450 jemaat
“Menjadi pertanyaannya, Sinode GMIM ini adalah salah satu terbesar di Indonesia. Kalau di Provinsi Sulut, Sinode GMIM paling besar. Kalau ditotalkan seluruh jemaat, hampir 1 juta jemaat. Karena itu, pada tahun 2021. Terpanggil sebagai warga GMIM, bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur kepada Sinode. Sudah harus ada, tempat ibadah GMIM yang mampu menampung jemaat lebih dari 5000 orang. Maka berdirilah gedung Mision Center, tempat tersebut bisa menampung sampai 8000 ribu orang.,” ucap Mangala.
Inilah kepedulian Pemerintah Provinsi Sulut, dalam hal ini Bapak Gubernur dan bapak Wakil Gubernur selaku warga GMIM untuk membesar GMIM. Termasuk juga, gereja Nazareth Wongkai.
“Saya tahu, ketua jemaat Nazareth Wongkai sempat datang ke Bapak Gubernur dan Wagub disaat gereja ini sementara membangun. Kesempatan tersebut, bapak Gubernur dan Wakil Gubernur memberikan bantuan sebesar 100 juta rupiah. Ini membuktikan kepedulian Pemerintah kepada anggota Jemaat GMIM Nazareth Wongkai,” pungkas Mangala.
Berikutnya, apa yang diberikan pemerintah Provinsi. dijelaskan Mangala, semua pekerja keagamaan. Diantarnya, penatua, Diaken, termasuk kostor, pekerja gereja semua di kaver dengan BPJS ketenagakerjaan.
“Ini fungsinya sangat luar biasa. Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulut mengatakan, semua pekerja keagamaan yang selalu menopang doa untuk tugas-tugas pemerintah. Semuanya itu pekerjaan keagamaan di kaver dengan BPJS ketenagakerjaan,” ucap Mangala.
Dijelaskan Mangala, inilah bentuk perhatian, kepedulian Pemerintah Provinsi Sulut untuk pekerja keagamaan. Tentunya sekarang, timbul pertanyaan. Apa yang jemaat akan kasih kepada pemerintah, tentunya yang pertama yaitu mati kita doakan pemerintah.
“Agar apa, agar supaya pemerintah bisa menjalankan tugas- tugas untuk membangun kualitas kesejahteraan masyarakat dengan baik dan benar,” tutur Mangala. (CIA)