Minut, Swarakawanua.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara (Minut) melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tahun 2024, bertempat di Dekit Kendis Laikit, Rabu (13/11/2024).
Kepala DPPKB Minut dr Jane Symons M.Kes mengawali Rakor dengan menyampaikan
laporan kegiatan.
Mewakili Pjs Bupati Minut Reza Dotulung, Asisten I Pemerintahan dan Kesra Umbase Mayuntu membuka Rakor dan menyampaikan, selama ini terkait penurunan stunting telah dilakukan oleh OPD terkait, tantangannya bagimana manfaatnya secara optimal sehingga berkompetensi pada prevalensi penurunan stunting.
“Stunting merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup manusia, hal itu menjadi isue nasional sehingga Pemerintah memprioritaskannya,” kata Umbase.
“Untuk penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara telah mengadakan program Dapur Cetus JG-KWL yang terbukti berhasil menurunkan Prevalensi Stunting dengan angka yang signifikan 10,9% jauh melampaui target nasional 14%,” lanjut Umbase.
“Kami berharap program Dapur Cetus JG-KWL tetap menjadi program unggulan, sehingga kabupaten Minahasa Utara bisa menuju Indonesia emas untuk tahun 2045,” ujar Umbase.
Dikatakan Umbase, terkait upaya memerangi stunting ini, pemerintah desa menjadi garda terdepan.
“Setiap pertemuan di Desa/Kelurahan harus selalu diingatkan tentang stunting, juga disampaikan terkait pernikahan dini yang bisa menyebabkan lahirnya anak stunting, jika ibu yang melahirkan masih dibawah umur,” ucap Umbase.
“Pemerintah berusaha agar stunting ini, dapat ditekan serendah mungkin, namun pekerjaan ini bukan hal yang mudah. Untuk itu upaya harus terus dilakukan Pemerintah seperti adanya Posyandu Remaja, agar dapat mengantisipasi permasalahan remaja,” tandasnya.
“Upaya pemerintah juga harus terkonsentrasi terhadap stunting, bukan hanya korupsi yang menjadi musuh kita bersama tetapi juga stunting,” pungkas Umbase. (***)