Minut, Swarakawanua.com – Nama Veyddi Ngantung Kembali hadir dalam pertarungan Pemilihan Hukum Tua (Pilhut) 2022.
Kehadirannya pada Pilhut Desa Kawiley, Kecamatan Kauditan ternyata sudah dinantikan warga.
Hal itu terlihat ketika Calon Hukum Tua (Cakum) dengan nomor urut 1 ini menggelar kampanye di kediamannya, Rabu 21 September 2022.
Veyddi Ngantung atau Eddy pernah menjabat Hukum Tua definitif Desa Kawiley tahun 2013-2019.
Mantan ASN ini dianggap masih layak menjadi Hukum Tua karena saat menjabat dirinya membuktikan dengan menjalankan roda pemerintahan yang jujur dan transparan.
Hal itu dikatakan Jeyvi Wijaya, menurutnya, pada periode yang lalu dirinya tidak mendukung Veddy, tetapi setelah melihat totalitas Veddy saat memimpin desa la-pun berubah pikiran dan merasa sangat tertarik.
Wijaya mengatakan, Veddy Ngantung pensiunan PNS tanpa adanya masalah hingga masa jabatan habis.
“Ini figur yang tepat untuk memimpin desa, saya tidak memusuhi calon lain, tapi saya tertarik dengan sosok bersahaja yang melakukan sesuatu dengan hati dan tanpa pamrih kepada masyarakat. Orang seperti ini yang sangat tepat memimpin Desa Kawiley,” tukas mantan Ketua Tim Penggerak PKK Minut ini.
Menariknya, Ngantung saat membacakan visi dan misi dihadapan para pendukung, menggunakan bahasa Tonsea.
Di saat membacakan visi dan misi, warga bersoraik, bahkan beberapa langung mengungkapkan isi hati mereka.
“Calon jadi ini, kalo dia yang pimpin desa Kawiley tiap urus berkas gratis nda sama deng sekarang, dia tu pemimpin tegas,” ucapan beberapa warga.
Sementara itu Veddy Ngantung saat diwawancarai mengaku tidak ingin berjanji yang muluk-muluk bagi warga Desa Kawiley.
“Saya hanya ingin melanjutkan hal benar yang sudah saya lakukan saat menjabat kali lalu, tentunya akan berusaha berbuat lebih baik lagi sehingga masyarakat makin sejahtera. Akses jalan pertanian juga harus dibangun, hal ini untuk meningkatkan produksi pertanian karena sebagian besar warga Kawiley hidup dari bertani,” jelas Ngantung.
Hal menarik diungkapkan seorang peserta kampanye, “Waktu suami saya meninggal, karena tidak memiliki uang, saya telpon Kumtua dari rumah sakit, pinjam ambulance. Saya kaget, Kumtua langsung datang ke rumah sakit dengan mengendarai sendiri mobil ambulance nya.
bahkan kumtua memberikan uang kepada saya karena dia tau saya tidak punya uang sama sekali,” ungkap seorang ibu haru yang kembali disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Kampanye ini, merupakan kesempatan terakhir yang diberikan panitia pilhut bagi ketiga calon hukum tua di Desa Kawiley. (MJS)