Persoalan Pupuk Bersubsidi Komisi II Turun Langsung Bertemu Dinas Dan Produsen Pupuk

oleh -131 Dilihat

MANADO,Swarakawanua.com-Mengenai pupuk bersubsidi yang saat ini menjadi kelangkaan bagi masyarakat, sehingga banyak laporan yang masuk dari berbagai pihak, karena masyarakat sering kesusahan mendapat pupuk bersubsidi.

Akibat kelangkaan ini, sehingga laporan ini pun masuk di Komisi II DPRD Sulut yang merupakan mitra kerja dengan Dinas Pertanian. Hal ini di sampaikan Ketua Komisi II Priscilla C Wurangian saat di wawancarai di ruangannya, Kamis 4 Maret 2021.

Sebagai Ketua Komisi II, dirinya menerima masukan dari masyarakat melalui pihak anggota komisi yang dari konstituen masing-masing bahkan dari pihak media yang memberikan masukkan bahwa pupuk bersubsidi sudah langkah di pasaran.

Dirinya menjelaskan bahwa ini menjadi kesulitan bagi masyarakat yang seharusnya pupuk bersubsidi banyak di butuhkan masyarakat, apalagi sektor pertanian adalah sektor unggulan di Sulut.

“Saya mendapat laporan bahwa pupuk subsidi susah di dapat, karena harga pupuk subsidi dan non subsidi secara umum berbeda 3x lipat antara subsidi dan non subsidi.Oleh sebab itu komisi II harus mengecek dan turun langsung ke lapangan untuk mencari tau apa permasalahannya,”tutur Wurangian kepada wartawan.

Maka itu komisi II disampaikan melalui Priscilla Wurangian harus bertemu langsung dengan Dinas terkait bahkan juga harus bertemu langsung dengan produsen pupuk dan setelah cek di lapangan semua di atur bagus.

“Baik dari kios pengecer di atur bagus dan di salurkan juga dengan baik di gudang juga ada banyak, bahkan suplai juga masuk.”ucap Wurangian.

Tapi dari masyarakat justru masih ada pengeluhan dimana laporan yang masuk kata Priscilla Wurangian nama dari penerima subsidi tidak terdaftar dan harus cek di tempat lain bahkan tidak tau harus mengecek di mana.

“Masalah yang seperti ini masih kami telusuri bahkan Kadis Pertanian sudah beri penjelasan yang mana kuota yang di berikan 21.000 ton, sementara yang di butuhkan 75.000 ton. Kendalanya pasti salah satunya dari situ karena kuota kurang pasti ada keluhan yang timbul dari masyarakat setempat, karena kuota dari pemerintah pusat menyalurkan ke provinsi masih kurang,”terang Wurangian.

Sementara Priscilla Wurangian juga mengatakan masih ada masalah yang harus di perbaiki, seperti yang terlihat saat komisi II turun lapangan beberapa hari lalu, saat mengunjungi salah satu kios, dan kios tersebut buka hanya 2 jam dari jam 4 sore hingga 6 sore.

“Itu merupakan salah satu kendala setelah di telusuri di lapangan dan kios-kios tertentu maka akan ada perbaikan-perbaikan. Saya sebagai Ketua komisi II saya melihat permasalahan di Sulut ini sangat kompleks di segala bidang termasuk di bidang pertanian salah satu pupuk, dan apa yang bisa kami bantu akan kami bantu sehingga permasalahan satu per satu bisa selesai,”jelas Wurangian.

Salah satu permasalahan juga muncul dari masyarakat yang datang di ruangan siang tadi, Priscilla Wurangian mengatakan bahwa dia mengeluhkan di Kabupaten Minahasa Selatan juga ada yang mengadukan bahwa warga tersebut tidak menerima subsidi pupuk.

“Kalo pun ada permasalahan seperti itu harus jelas nama dan alamat, juga kios tersebut maka kami akan turun langsung untuk menyelesaikan permasalahan ini, sekalipun belum terselesaikan setidaknya ada penjelasan untuk ini,”terang Wurangian.(Feicy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.