Manado,Swarakawanua.com-Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (SosBang) yang dilaksanakan di Daerah Pemilihan (Dapil) masing-masing ada juga di Daerah Pemilihan lain di Sulut. Dan itu sesuai aturan yang berlaku bisa dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 25-30 Juni 2022.
Banyak pertanyaan yang timbul selama kegiatan SosBang ini kepada para Anggota DPRD Sulut. Seperti saat pelaksanaan sosialisasi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dokter Fransiscus Andi Silangen (FAS) di Tanah Porodisa Kepulauan Talaud di Desa Bitunuris Kecamatan Salibabu .
Kegiatan SosBang ini dilakukan di Kepulauan Talaud bertujuan untuk mengingatkan kembali terkait dengan NKRI harga mati serta Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai dasar negara.
Dalam Sosialisasi wawasan kebangsaan legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Sitaro-Tahuna-Talaud itu menghadirkan nara sumber dari akademisi Unsrat dari Fakultas Hukum Doktor Donald Mawuntu.
Turut hadir pada kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan Pimpinan dan Anggota Dewan. Ketua DPRD dan Anggota DPRD Kepulauan Talaud, sejumlah Kepala Desa dan Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat.
Ketua DPRD Sulut dalam sosialisasi wawasan kebangsaan didampingi Sekretariat Dewan, Kepala Sub Bagian (Kasub) Dormina Takaendengan bersama staf dan THL di Sekretariat DPRD Sulut.
Sama halnya dalam kegiatan SosBang yang dilakukan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara James Artur Kojongian, ST., MM (JAK) menggelar kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan di Desa Poopoh dan Desa Ranowangko.
Tujuan pelaksanaannya adalah mengembangkan wawasan kebangsaan dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia sekaligus menanamkan nilai-nilai 4 pilar yakni pancasila, NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan Undang-undang Dasar 1945.
Pada kesempatan itu, Politisi Partai Golkar Sulut mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengerti dan memahami bagaimana wawasan kebangsaan ini menjadi dasar hidup bersosial.
“Pancasila adalah dasar negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia. Ini dibuat oleh para pendiri negara untuk mencapai tujuan bersama,”Kata JAK.
Komisi III DPRD Sulut ini juga mengungkapkan, selain Pancasila, bangsa Indonesia juga memiliki Undang-undang Dasar 1945. Ini menjelaskan semuanya bisa tertib hukum.
“Selanjutnya yang ketiga NKRI yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia. Indonesia sudah bukti untuk NKRI ini dari Sabang sampai Merauke kita satu Indonesia. Kita juga memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika walaupun kita berbeda-beda tapi tetap satu,”jelas JAK.
Sementara itu dalam kegiatan SosBang Amir Liputo salah satu Anggota DPRD Sulut Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Manado menggelar Sosialisasi Kebangsaan (SosBang) di Kelurahan Maasing, Kecamatan Tuminting, Kota Manado, Minggu (26/6/2022).
Dalam pelaksanaannya kegiatan SosBang oleh Anggota DPRD Sulut mendapatkan respon positif dari masyarakat. Hal tersebut terlihat dari besarnya animo masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut.
Liputo mengatakan pada awak media, Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (SosBang) di ikuti pengurus Kerukunan Keluarga Islam Gorontalo (KKIG) Kecamatan Tuminting.
“Dengan SosBang mudah-mudahan semakin memberikan pemahaman tentang rasa nasionalisme cinta tanah air pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, menjadikan NKRI sebagai tempat untuk hidup bersama dengan seluruh anak bangsa,”ucapnya
Lanjutnya Liputo, KKIG yang terpenting dari pedagang, bisa berbaur dengan masyarakat yang berasal dari menjaga suku dan budaya, sehingga jual beli dapat berjalan dengan baik.
“Di pasar ada suku Jawa, Gorontalo, Minahasa, semua berbaur menjaga kebersihan dan melihat saling menghormati satu sama lain,”jelasnya.
Ketua Komisi III DPRD Sulut Berty Kapojos Melaksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (SosBang), di Desa Kawangkoan, Kecamatan Kalawat. Senin (27/06/22).
Dalam sambutan dan Arahan yang disampaikan Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan Wawasan Kebangsaan ini perlu diingatkan terus menerus.
“Wawasan kebangsaan ini sudah kita ketahui akan dilaksanakan di kehidupan kita sehari-hari, tetapi pemerintah masih ingin mengingat-ingatkan kembali untuk kita masyarakat,”ujar Kapojos.
“Pemerintah sangat seriusi tentang wawasan kebangsaan yang harus disosialisasikan kepada masyarakat. Kedepan, warga yang hadir dalam sosialisasi untuk menjadi agen informasi kepada warga lainnya. NKRI dan Pancasila serta Bhineka Tunggal Ika harus terus dipertahankan dan digelorakan demi masa depan Bangsa Indonesia,”tambah Kapojos.
Sama halnya dengan Hukum Tua Eske Dendeng mengatakan sebagai warga negara indonesia kita sudah merasakan kebangsaan dari dulu.
“Tentunya kita harus terus diingat kembali tentang wawasan kebangsaan,”katanya.
Kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Dilaksanakan Anggota DPRD Sulut, Hilman Idrus di Kantor Camat Sario, Selasa( 28/06/22).
Kegiatan ini dihadiri perwakilan masyarakat yang ada di Sario dan sekitarnya. Dan tampil sebagai pembicara yaitu Taufik Permata.
Menurutnya, ia menjelaskan kepada masyarakat dalam rangka untuk memandang diri dan lingkungannya adalah satu bagian yang utuh dari Republik Indonesia.
“Konsep 4 pilar yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan Konsep NKRI kiranya dapat diilhami, dioperasionalkan, diiplementasi dalam kehidupan sehari-hari sehingga nasionalisme dapat terbentuk secara alami di tengah masyarakat,”ujarnya.
Hilman mengemukakan, kunjungan turun lapangan Anggota DPRD Sulut terkait dua produk tambahan, yakni peraturan daerah dan sosialisasi wawasan kebangsaan.
“Sosialisasi Kebangsaan di Kecamatan Sario berlangsung dengan aman. Harapan saya sosialisasi ini akan lebih meningkatkan nasionalisme masyarakat kepada NKRI,”tuturnya.
Kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (SosBang) Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 2022 juga dilaksanakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara Dr. J. Victor Mailangkay. SH. MH. Kegiatan ini dilaksanakan di Jln Sam Ratulangi 36, Lingkungan 3 Karombasan Utara.
Kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (SosBang) dilaksanakan untuk memantapkan pemahaman Kebangsaan Indonesia, seperti hal yang disampaikan Mailangkay ini merupakan vaksinasi dan imunisasi.
“Seperti yang saya sampaikan tadi, vaksinasi dan imunisasi terhadap virus intoleransi, virus separatisme, virus materialisme, termasuk virus kilava yang bertentangan dengan pancasila,”terang Mailangkay.
Menurut Mailangkay lewat adanya sosialisasi wawasan kebangsaan untuk memperkokoh dan memperteguh wawasan kebangsaan.
“Sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka memperkokoh dan memperteguh wawasan kebangsaan terhadap Indonesia yang di dalamnya Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tapi satu, dalam wadah kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Dalam rangka itu sosialisasi ini dilakukan oleh pemerintah daerah , dalam memilih DPRD Provinsi Sulut,”tutur Mailangkay.
Di sisi lain Mailangkay menuturkan untuk penanaman Pancasila ini sangat perlu baik dalam keluarga maupun pendidikan formal di tingkat TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi.
“Penanaman pancasila ini sangat perlu mendapatkan perhatian dapat diberikan lewat kurikulum yang ada di jenjang tersebut,”jelas Mailangkay.
(Advetorial/FT)