Sah, Penerbangan Jeju-Manado Dibuka, Gubernur Olly Tandatangani MoU dengan Jeju Air Korsel

oleh -3315 Dilihat

Swarakawanua.com– Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Jeju Air, maskapai penerbangan dari Korea Selatan.

Penandatanganan dilakukan oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dan CEO Jeju Airz E-Bae Kim, serta disaksikan langsung oleh Duta Besar RI Seoul, Gandi Sulistiyanto, pada Jumat 16 September 2022 pada jam 15.00-16.00 KST atau jam 13.00-14.00 WIB, dan jam 14.00 – 15.00 Wita.

Suasana penandatanganan Mpu Pemprov Sulut dan Jeju Air, di rumah dinas Dubes RI di Seoul.(Foto: ist)

 

Sebelum penandatanganan Mou, Gubernur Olly menjelaskan secara singkat dan jelas, potensi-potensi dan daya tarik wisata di Sulut. Dikatakan Gubernur Olly, salah satu sama adalah minuman khas beralkohol produksi khas Sulut. “Kalau di Korea ada Soju, maka di Sulut ada Cap Tikus,” ungkap Gubernur.

Selain itu, Gubernur Sulut mengungkapkan, warga Sulut yang gemar travelling, dapat melakukan trip ke Jeju langsung dari Manado. “Dan perempuan kita juga suka make-up (kosmetik),” ungkap Gubernur Olly.

Ia pun meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat. “Kami meminta dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat akan kelancaran pembukaan rute penerbangan ini. Semoga ini akan memberi dampak yang baik untuk kita semua,” ujar Gubernur Olly.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE saat menyampaikan sambutannya.(Foto: ist)

Penandatanganan MoU ini dilaksanakan secara hybrid dan diikuti secara luas dengan mengakses aplikasi Zoom meeting.

Penandatanganan Nota Kesepahaman Jeju Air dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara ini adalah bukti bahwa pariwisata Indonesia menarik bagi masyarakat Korsel. Melalui perjanjian yang bersifat Win Win ini, terbuka pintu kesempatan yang lebih luas untuk kolaborasi antara pelaku industri wisata dan kreatif antara kedua negara. Ini dikatakan Megawati Sukarnoputri, Presiden ke-5 Republik Indonesia, di Seoul, Jumat 16 September 2022.

 

Megawati sebagai Kepala Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional RI turut menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Sulawesi Utara dan Jeju Air untuk Pengembangan Bersama Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto lebih lanjut menyampaikan, konektivitas adalah kunci utama untuk menciptakan kesejahteraan. Konektivitas yang baik menyebabkan generasi muda yang berdomisili di pulau-pulau terpencil dapat tetap bersekolah dan menerima pendidikan yang baik. Maskapai penerbangan Jeju Air tidak hanya memungkinkan masyarakat Korsel untuk akses Sulut, tetapi juga masyarakat Sulut khususnya generasi muda pelaku industri wisata dan kreatif untuk akses pasar Korsel, termasuk mempelajari Hallyu/Korean Wave.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE di Pulau Jeju, Korea Selatan.(Foto: ist)

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey menyampaikan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis penyumbang devisa negara.
Masyarakat Korea bukan masyarakat yang asing untuk Provinsi Sulawesi Utara karena sebelum pandemi wisatawan Korsel merupakan salah satu wisatawan yang terbanyak berkunjung ke Sulut. Jarak yang cukup dekat yaitu sekitar 5 jam durasi terbang antara Jeju ke Manado diharapkan dapat semakin meningkatkan wisatawan yang berkunjung ke Sulut. Di samping itu disampaikan juga kesamaan budaya dan kuliner yang cukup kental antara masyarakat Sulut dan Korsel seperti kuliner yang terasa pedas dan asam.

CEO Jeju Air, E Baek Kim, dalam sambutannya, menekankan bahwa wisata alam Indonesia, khususnya Provinsi Sulawesi Utara sangat dikenal oleh masyarakat Korsel. Sejauh ini, hanya terdapat 23 kali penerbangan oleh maskapai Korsel ke Indonesia. Melalui penandatanganan Nota Kesepahaman, Jeju Air akan mengupayakan pembukaan rute ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Bali, Lombok, Yogyakarta dan Jakarta.

Penandatanganan MoU akan ditindaklanjuti dengan pembukaan rute dari Bandar Udara di Korsel seperti Incheon, Busan dan Jeju ke Bandara Internasional Sam Ratulangi di Manado sebelum akhir tahun 2022. Hal ini dilakukan menjelang Peringatan 50 Tahun Hubungan Bilateral RI-Korsel di tahun 2023.

Difasilitasi oleh KBRI Seoul, pembahasan draft Nota Kesepahaman dilakukan secara daring selama 2 bulan. Sejak dirumuskan, Nota Kesepahaman ditujukan untuk meningkatkan kolaborasi antara pelaku industri wisata serta menumbuhkan talenta-talenta baru di bidang ekonomi kreatif. Penandatanganan dihadiri oleh Walikota Bitung, Maurits Mantiri, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Rocky Wowor, wakil Jeju Air dan KBRI Seoul. Wakil-wakil dari Pemprov Sulut hadir secara daring.(adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.