SSR : Penutupan Portal Tidak Efektif Meminimalisir Virus Covid19

oleh -412 Dilihat

Minut, Swarakawanua.com – Anggota DPRD Komisi II Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Stendy stentje Rondonuwu (SSR) memberikan apresiasi kepada Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung dalam upaya memerangi pandemi Covid-19.

Namun demikian, menurut politisi Partai Demokrat ini, ada satu hal yang patut ditinjau kembali dan dibenahi agar tidak membawa dampak merugikan masyarakat.

“Kita semua harus bangga mampu melawan pandemi covid dengan melakukan Prokes yang diterapkan pemerintah, yang didalamnya berisi anjuran dan himbauan seperti tangan tetap bersih, pakai masker, hindari sentuhan langsung, dan membatasi ruang gerak,” tutur SSR, Sabtu (21/8/2021).

Politisi vokal yang juga akrab disapa SteRon ini, dari sekian praktik pencegahan, masih ada upaya yang dinilainya kurang efisien, bahkan terkesan mempersulit ruang gerak masyarakat.

“Keberadaan portal di lorong-lorong, itu jika dilihat dari Sistem Keamana Lingkungan (Siskamling), memang bagus. Namun jangan lupa, untuk meminimalisir penetrasi virus corona ke masyarakat itu tidak harus dengan menutup portal. Ingat, masyarakat sudah susah,” katanya.

Lanjut SteRon, portal yang dibuat untuk memblokir jalan, harus disertai penjagaan, agar masyarakat yang keluar-masuk, dapat bergerak leluasa tanpa harus menderita kerugian waktu dan biaya.

“Contohnya waktu lalu di Kelurahan Rap-rap, warga di Lingkungan Dua mengeluh karena mau ke RSUD Airmadidi saja harus memutar ke Lingkungan Satu, dan keluar lewat Kelurahan Airmadidi Bawah, atau memutar lewat jalan pasar Airmaadidi. Selain tidak dijaga, posisi portal sebagai jalan tunggal di malam hari, cukup merepotkan,” jelasnya.

Demikian pula portal di lorong-lorong desa Maumbi dan sekitarnya, yang ditutup malam hari tanpa dijaga. Dirinya jadi sasaran keluhan warga.

“Warga mengeluh ke saya, bagaimana mereka pulang rumah berkendaraan mau masuk lorong dengan kendaraannya, sementara portal sudah di gembok tanpa penjagaan, apa harus tidur didepan portal,” ucapnya.

Selain harus ada penjagaan usul SSR, portal tidak perlu ditutup mati semalaman. Sebab selain masyarakat kebingungan harus memutar ke portal tunggal dan secara ekonomi akan mengalami kerugian, maka di portal tunggal tersebut akan terjadi penumpukan massa seperti para petugas.

“Yang dibutuhkan hanya sosialisasi, bukan pemblokiran jalan. Buka surat edaran PPKM, apakah portal termasuk dalam poin pencegahan. Portal boleh digunakan, tapi harus dijaga. Pertajam sosialisasi dan pemberitahuan lewat sound sistem, pemerintah kelurahan-desa ajak para pemuka agama untuk mensosialisasikan Prokes covid 19. Dengan demikian, kita tidak repot lagi berurusan dengan jalan buntu karena di blokir tanpa penjagaan. Coba kita hitung secara ekonomi, untuk pemilik kendaraan roda empat yang harus melalui portal baru bisa tiba di tujuannya. Selain rugi waktu, dia akan mengalami juga kerugian biaya bahan bakar, justsru di masa-masa sulit seperti ini,” tandas SSR sembari mengajak masyarakat dan pemerintah untuk selalu kompak melawan pandemi Covid-19 ini.

“Semoga waktu-waktu kedepan, kita sudah terbebas dari belenggu virus corona ini. Tuhan Menyertai Kita Semua,” tambahnya. (MJS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.