Terima Aspirasi Masyarakat Desa Dumoga 3 Dan 4, Jems Tuuk: Ini Menjadi Catatan Khusus Untuk Disampaikan Kepada Gubernur

oleh -347 Dilihat

 


Manado,Swarakawanua.com-Anggota DPRD Sulut James Tuuk menerima Aspirasi Masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Desa Dumoga 3 Dan Dumoga 4, Senin (04/09/2022)

Aspirasi yang disampaikan adanya dugaan mafia terkait bantuan Alsintan (Alat Pertanian) di Kabupaten Bolaang Mongondow khususnya Kecamatan Dumoga Raya.

Menurut permasalahan yang disampaikan masyarakat Desa Dumoga 3 dan 4 yang diwakili Sangadi Jun Padoli dan Berty Lampongayo ini merupakan kasus yang sama disampaikan beberapa LSM dan Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A).

Anggota DPRD Dapil Bolmong Jems Tuuk menegaskan hal ini akan menjadi catatan khusus bagi lembaga DPRD Sulut untuk disampaikan langsung kepada Gubernur.

“Kami juga mendesak Panitia Kerja (Panja) untuk melakukan penyelidikan terkait informasi yang disampaikan ke lembaga DPRD maupun data yang kami dapat di lapangan,” tandasnya.

Jems Tuuk menambahkan wilayah Bolaang Mongondow bersatu dijadikan Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai Wilayah pembangunan leh spesialis pertanian, bahkan dikenal lumbung pangan di Sulawesi Utara (Sulut).

“Tetapi tiba-tiba ada informasi yang masuk didalam pemberian alsintan diduga musti pake doi (uang), dan saya yakin Pak Gubernur tidak pernah memerintahkan. Oknum-oknum seperti itu mestinya langsung disikat, diganti. Aspirasi-aspirasi yang datang ini harus dipenuhi karena mereka datang dari suara hati masyarakat Dumoga,” tegasnya.

Dalam pertemuan sebelumnya Sangadi Dumoga 4 Berty Lampongayo mengeluhkan para petani di desanya selama ini belum mendapatkan bantuan Alsintan dari Dinas terkait.

“Selama menjabat Sangadi selama enam tahun, bahkan pada periode kedua ini kami belum mendapatkan bantuan alat pertanian menyangkut Alsintan,” ungkap Berty.

Menurut Berty desa tetangga lain justru sudah beberapa kali mendapatkan bantuan alat pertanian.

“Bahkan ada yang dapa 10 sampai 20 unit alsintan per desa, ini yang kami sampaikan sebagai aspirasi kami,” keluhnya.

Lebih lanjut Sangadi Berty Lampongayo mengungkapkan adanya dugaan “permainan” dimana untuk mendapatkan bantuan alat tersebut harus “setor” kepada oknum di dinas terkait dengan nominal tertentu agar bisa mendapatkan Alsintan.

“Ada beberapa jenis alat misalnya traktor besar sekian harganya, traktor kecil sekian, itu disampaikan langsung kepada saya oleh penerima bantuan yang diminta oknum Dinas Pertanian,” ungkap Berty. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.