MITRA, Swarakawanua.com-Tsunami “Ancam” Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), terutama di sepanjang wilayah pesisir di Kecamatan Belang, Pusomaen, dan Ratatotok.
Ungkapan tersebut dilontarkan Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Geofisika Manado, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Edward Mengko, ST, M.Sc disaat membawah materi Sekolah Lapang Gempabumi (LPG). Bertempat di desa Bentenan, Kecamatan Pusomaen, Rabu 7 September 2022.
“Wilayah pesisir Kabupaten Minahasa Tenggara, Kecamatan Pusomaen, Belang, Ratatotok secara tektonik merupakan kawasan rawan gempa dan tsunami. Akibat sumber gempar subduksi lempeng/ megathrust,” ujar Mengko kemarin hari.
Ditambahkannya, upaya mitigasi bencana struktural dan non-struktural yang konkrit harus diwujudkan guna mengurangi resiko bencana gempa dan tsunami yang mungkin terjadi.
“Jangkauan terjauh desa Tumbak rendaman tsunami kurang lebih 1,8 km dari bibir pantai, dengan wilayah terdampak seluruh desa di pesisir pantai,” ucap Mengko.
Gempa dan tsunami merusak Kabupaten Minahasa Tenggara pernah terjadi di masa lalu dan masih dapat terjadi lagi, untuk diambil sebagai pelajaran dalam menata mitigasi bencana ke depan.
“Tingkat ancaman tsunami diantaranya, waspada jangkauan 0,5 meter dengan mengarahkan masyarakat untuk tidak berdiri di tepi pantai dan muara sungai. Siaga jangkauan 0,5-3 meter segera mengarahkan masyarakat untuk evakuasi, awas jangkauan 3 meter, segera mengarahkan masyarakat untuk evakuasi menyeluruh,” tutupnya. (CIA)