SULUT, Swarakawanua.com – Terkait pengembangan Koordinasi Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi bidang Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM), diketahui perbankan belum optimal dalam menyalurkan kredit produktif bagi sektor KUMKM, diantaranya bunga kredit masih tinggi.
Penegasan tersebut diutarakan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven Kandouw, Kamis (14/4) saat membuka kegiatan temu KUMKM di hotel Aston Manado.
Disamping itu, Dirinya menegaskan bahwa koperasi merupakan sokoguru perekonomian Indonesia, dan terdapat sejumlah masalah penting dalam pengembangan KUMKM di Daerah, diantaranya masalah permodalan selama ini.
“Untuk itu kedepan akan dibentuk Lembaga Penjamin Pinjaman Daerah, untuk mengatasi masalah permodalan bagi para pelaku KUMKM,” katanya.
Terkait masalah Presisi, Wagub kembali mengingatkan soal penerima bantuan baik di Sektor UMKM, Pertanian, Perikanan selama ini hanya dinikmati oleh pihak-pihak tertentu atau tim sukses dari kepala daerah.
“Saya sudah instruksikan kepada para kepala dinas agar tidak mengakomodir Kelompok yang mengaku tim sukses. Untuk itu sebelum disalurkan bantuan harus diidentifikasi dulu apakah penerima bantuan benar-benar butuh dan memiliki kemampuan untuk mengelola,” pungkasnya.
Untuk itu Wagub menekankan sebagai sokoguru perekonomian pengembangan dan pemberdayaan sektor UMKM menjadi prioritas pembangunan daerah, hal ini sudah tertuang dalam Visi dan Misi Gubernur dan Wagub.
“Harus kita sadari bahwa pengentasan kemiskinan melalui pengembangan UMKM memiliki potensi yang baik,” katanya.
Senada dengan itu Kadis Koperasi dan UMKM Sulut Ir Rene Hosang menyatak Sektor UMKM memiliki kontribusi yang besar bagi penyerapan tenaga kerja. tentu saja akan dapat meningkatkan kesejahteraan para pekerja yang terlibat di dalamnya.
“Pengembangan UMKM akan dapat menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja yang ada sehingga dapat mengurangi angka pengangguran,” tandasnya.(Egen)