SULUT, Swarakawanua.com – Flu Singapura atau biasa dikenal juga dengan penyakit kaki, tangan, dan mulut merupakan infeksi menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini biasanya menyerang anak kecil tapi bisa juga terjadi pada orang dewasa.
Untuk mengantisipasi penyakit ini agar tidak menyebar di Sulawesi Utara (Sulut), Dinas Kesehatan Provinsi Sulut mengimbau masyarakat Sulut agar memperhatikan kesehatan dengan rajin mencuci tangan.
Penegasan tersebut dipaparkan Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Provinsi Sulut Dr Jemmy Lampus Kamis (28/4) saat diwawancarai harian ini di ruang kerjanya.
“Pengidap flu Singapura biasanya mengalami bintil-bintil air dan luka-luka di sekitar atau di mulut, tangan dan kaki. Tapi, terkadang luka-luka tersebut juga muncul di siku tangan, bokong, lutut, dan lipat paha,” pungkasnya
Lanjut Lampus, gejala Flu Singapura berdasarkan masa inkubasi flu Singapura berlangsung kurang lebih satu minggu sebelum munculnya tanda dan gejalanya.
“Gejalanya seperti demam tinggi, sakit tenggorokan, hilangnya nafsu makan, muncul luka seperti melepuh berwarna merah di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi., ruam merah, bayi dan balita akan rewel dan mudah marah, sakit perut, muntah, batuk,” ujarnya.
Beber Lampus, umumnya, penyakit flu Singapura diawali dengan munculnya demam. Setelah itu, sekitar satu atau dua hari, akan muncul tukak atau luka di sekitar gusi, lidah, dan pipi bagian dalam. Kondisi inilah yang bisa membuat Anda kesakitan saat minum, makan, atau menelan. Tidak lama setelahnya, ruam muncul di sekitar telapak tangan dan kaki, serta terkadang pada bokong dan selangkangan.
“Penyakit ini diduga terinfreksi satu atau dua orang, dalam waktu dekat ini Dinkes Sulut akan melakukan sosialisasi dan tim penyuluh yang akan turun di Posyandu-Posyandu,” kuncinya.(Egen)