MANADO, Swarakawanua.com– Dalam hitungan jam, Misi Dagang dan Investasi Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Sulut berhasil membukukan transaksi puluhan miliar rupiah.
Hal menggembirakan ini dibeber Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansa MSi, saat sambutan dan saat konferensi pers usai pembukaan kegiatan bertajuk ‘Misi Dagang dan Investasi Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sulawesi Utara’, di Hotel Sintesa Peninsula Manado, Kamis 25 Agustus 2022. “Sampai siang ini, nilai transaksi mencapai Rp.123 miliar. Ini adalah transaksi awal karena secara resmi ditutup pada jam 5 sore, dan kita harapkan ada kontinuitas,” ungkap mantan menteri pemberdayaan perempuan ini.
Diungkapkannya, ada beberapa kebutuhan dari Jawa Timur yang importir inginkan, atau kebutuhan dari negara lain, ternyata ada di Sulut. Transaksi misalnya bahan baku kecap. “Kami ucapkan terima kasih kepada Gubernur (Olly Dondokambey), Wagub (Steven Kandouw), dan Sekda (Praseno Hadi) karena misi dagang ini adalah salah satu upaya kita untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” kuncinya.
Sementara, Wagub Kandouw berterima kasih kepada Gubernur Jatim yang telah memilih Sulut untuk menjadi tempat melaksanakan misi dagang dan investasi. “Ini membawa gaung bahwa Sulut ini pantas dan wajib untuk dikunjungi. Bahkan Gubernur Jatim Ibu Khofifah saja tiba-tiba datang. Itu sangat membantu opini terhadap kita. Baru sekarang kita mendapat kunjungan misi dagang dari provinsi lain,” tambahnya.
Gubernur Jatum, lanjutnya, tentu saja bukan tidak ada pertimbangan untuk datang ke sini. “Bahwa ada potensi di Sulut yang dibutuhkan di Jatim. Kita juga beranggapan, bahwa Jatim potensi untuk Sulut, untuk hubungan ekonomi, sosial dan lainnya,” ungkap Wagub Kandouw.
Wagub Kandouw menambahkan, Jatim berpptensi sebagai market yang besar bagi Sulutm “Dengan potensi penduduk yang besar, taraf industri manufaktur yang sudah 30 persen, itu yang dapat menjadi daya ungkit bagi kita apabila kita membina kerjasama dengan mereka. Buktinya baru empat jam saja sudah terjadi transaksi 80 miliar. Mudah-mudahan pelaku-pelaku usaha di Sulut dapat memanfaatkan ini. Dan yang pasti pemerintah wajib hukumnya untuk mendukung. Karena kedatangan Gubernur Jatim dan rombongan bersama para pelaku usaha dari Jatim, menjadi penyumbang PAD untuk Kota Manado,” jelas Wagub panjang lebar.
Dan Pj Sekprov Sulut Praseno Hadi juga mengapresiasi Pemprov Jatim. “Ini sebagai pengejawantahan bahwa kita bisa pulih lebih cepat, dan bangkit lebih kuat,” ujarnya.
Dijelaskannya, terkait produk Jatim yang lebih banyak masuk Sulut daripada produk Sulut ke Jatim, menurutnya tidak terlalu signifikan. “Kita ambil dari Jatim komoditas seperti daging ayam, telur. Dan dari sini, komoditas seperti kelapa dan ikan. Saya catat lebih dari 12 juta USD yang kita ekspor ke Jatim. Tidak terlalu beda jauh. Jadi istilahnya bakuganti, sama-sama kita saling memenuhi kebutuhan,” tegasnya.
Menandai pembukaan Misi Dagang dan Investasi Meningkatkan Jejaring Konektivitas Antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sulawesi Utara, Gubernur Khofifah dan Wagub Kandouw menabuh ‘tambor’ bersama-sama.
Sebelum itu, kedua pemimpin daerah ini juga menandatangani Nota Kesepahaman kerjasama pembangunan di beberapa bidang, diikuti penandatanganan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan pelaku-pelaku usaha dari kedua provinsi.(gyp)