MANADO, Swarakawanua.com– Tanggal 9 Pebruari setiap tahun menjadi peringatan Hari Pers Nasional (HPN). Bagi ekonom Sulut Frederik G Worang SE BSBA MComm, di era 4.0 ini pers dituntut lebih maksimal dalam menjalankan peran sebagai pemberi informasi bagi masyarakat. “Di tengah derasnya akses informasi di masyarakat, pers memegang peranan menjadi filter bagi masyarakat untuk menangkal berita-berita bohong atau hoax yang sengaja disebarkan oknum tak bertanggungjawab dengan makaud tertentu,” ungkap akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Sam Ratulangi Manado ini.
Dituturkan Worang yang telah lama sering menjadi narasumber di media-media, kewibawaan pers terbentuk saat memberikan berita yang benar, akurat dan cepat. Ia menyontohkan, peran pers saat Bangsa Indonesia di awal-awal pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.
“Pers memberikan peran besar terhadap penanganan pandemi Covid-19. Dan ketika memasuki era new normal, tampak sekali media juga jor-joran dalam memberitakan seperti apa new normal itu kepada masyarakat, sehingga masyarakat menjadi paham, tidak panik, dan dampaknya secara berangsur perekonomian kembali bangkit,” imbuhnya.
Secara luas, penyandang gelar doktor dengan disertasi tentang tata kelola atau governance di BUMN ini melihat pers memiliki peran dalam menjembatani program pembangunan pemerintah di manapun berada. “Semoga melalui Hari Pers Nasional tahun 2021 ini, pers nasional semakin maju dan semakin hebat. Mari lawan hoax,” ajak mantan Staf Khusus Gubernur bidang Ekonomi Perbankan dan Tata Kelola di periode pertama pemerintahan Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven OE Kandouw.
Lulusan Business Marketing di Oklahoma State University dan mendapat gelar PhD Management and Governance di Murdoch University ini bahkan pernah terjun langsung dan bekerja di perusahaan media cetak saat kuliah di luat negeri. Tak heran, Worang memahami betul tuntutan kerja dan model kerja insan pers.(gyp)
