MITRA, Swarakawanua.com-Sejumlah Bantuan Sosial Tunai (BST) yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) akan dihentikan sementara, nantinya akan dijadwalkan kembali. Pasalnya, dimasa Pademi Covid-19 para Hukum Tua serta para perangkat Desa harus terus menghimbau kepada mayarakat penerima agar tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) dalam proses penyaluran BST kepada warga.
Tak main-main kata Wowor, apabila kedapatan penyaluran BST ini tidak mematuhi Prokes pada saat penyaluran maka akan diberhentikan, untuk hari ini ada dua desa di Kecamatan Belang telah kami hentikan sementara penyaluran BST. Dikarenakan tidak mengikuti Prokes yaitu jaga jarak, memakai masker dan selalu cuci tangan.
“Ada dua desa yang saat ini dihentikan dalam penyaluran BST tersebut sesuai pantauan, hal ini karena tidak mengikuti Prokes. Seperti di Desa Tababo dan Desa Belang,” ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mitra Frangky Wowor S.Sos, Selasa 9 Februari 2021.
Adapun tujuan dari pemberian bantuan tersebut, oleh kementrian Sosial sendiri adalah untuk membantu masyarakat mengatasi dampak pandemi Covid-19.
“Tujuan tersebut sudah jelas dari Kementrian Sosial, membantu warga masyarakat dalam mengatasi dampak pademi Covid-19. Deng an alasan memberhentikan penyaluran di dua desa tersebut, disebabkan tidak mematuhi Prokes terjadi kerumunan yang akan berakibat terjadinya klaster baru Covid -19, karena itu saya ambil langkah tegas. Desa yang tidak mengikuti Prokes saya akan hentikan,” tegas Wowor.
Wowor juga berpesan, jika masih ada desa yang tidak mengikuti Prokes. Dinsos sendiri tak segan-segan memerintahkan pihak PT Pos Persero, agar dihentikan sementara penerimaan BST. Ditambahkan Wowor, bagi para desa-desa yang belum ataupun sudah terjadwalkan dalam penyaluran, agar menghimbau kepada masyarakat jangan terjadi kerumunan.
“Hal tersebut berdasarkan tinjauan selama dua hari, masih ada para Hukum Tua dan perangkat desa selaku satgas Covid-19 didesa tidak proaktif. Baru saja kemarin hari, Bupati James Sumendap SH baru saja mencanangkan Desa Tangguh dan Siaga Covid-19. Karena itu saya mengajak kita dukung bersama akan keseriusan dari Pemerintah Kabupaten dalam menanggani masalah Pademi Covid-19,” ucap Wowor.
Iapun mengharapkan, kepada seluruh Desa yang masih menunggu jadwal penyaluran BST. Agar proaktif, apa lagi tentang masalah jaga jarak, memakai masker dan menyiapkan tempat cuci tangan didepan pintu masuk.
“Ini menjadi warning kepada seluruh desa yang sampai hari ini masih menunggu jadwal penyaluran BST, agar tetap patuhi Protokol Kesehatan. Jangan sampai lagi terulang kembali seperti kejadian seperti dua desa saat ini,”tutupnya.(CIA)