YEAI Dan AGC Siapkan Fasilitas Pengelolaan Emas Tanpa Merkuri di Tatelu

oleh -1291 Dilihat
Hasil olahan emas tanpa merkuri.

Tatelu, Swarakawanua.com – Guna mendukung program kerja Pemerintah terkait pengurangan dan penghapusan penggunaan merkuri diwilayah Pertambangan Emas Skala Kecil (PESK), Yayasan Emas Artisanal Indonesia (YEAI) bekerjasama dengan Artisanal Gold Council (AGC) Kanada melakukan Program Emas Rakyat Sejahtera (PERS). Program yang didukung penuh oleh Pemerintah Kanada lewat Global Affairs Canada ini bertujuan untuk membantu fasilitas pengelolaan emas tanpa merkuri kepada penambang emas di Desa Tatelu, Kabupaten Minahasa Utara, Sabtu (06/11/21).

Agni Pratama mengatakan, program ini merupakan kemitraan Pemerintah Kanada dan Pemerintah Indonesia guna menurunkan, menghilangkan dan menghapuskan penggunaan merkuri didunia khususnya di Indonesia.

“Ini merupakan komitmen kemitraan antara pemerintah Kanada dan indonesia dalam rangka mengurangi penggunaan merkuri di dunia dengan mengajak penambang emas skala kecil untuk melakukan aktifitas penambangan yang ramah lingkungan tanpa menggunakan merkuri.”ucap Pratama.

Lebih lanjut Pratama menjelaskan bahwa Yayasan Emas Artisinal Indonesia (YEAI) dan Artisanal Gold Council (AGC) mendapatkan kepercayaan dari pemerintah Kanada untuk melakukan program ini yang sudah dimulai sejak tahun 2015 sampai tahun 2020 seharusnya, tapi karena adanya Covid maka diperpanjang sampai tahun 2021.

“Tatelu adalah salah satu daerah yang dipilih karena dari hasil seleksi aktifitas penambangannya sudah mengantongi izin dan memiliki organisasi atau wadah tempat berhimpun para penambangan.”ujar Pratama.

Ia menambahkan, selama program berjalan kita membantu komunitas mendapatkan KK dan KTP Supaya penambang memiliki akses fasilitas Pemerintah seperti fasilitas kesehatan dan perlindungan sosial.

Program ini mendapat apresiasi dari ketua koperasi batu emas Tatelu Hendry Walukow. Ia sangat mendukung program penambangan tanpa merkuri yang akan dilaksanakan didaerah penambangan rakyat Tatelu.

“Kami berterima kasih kepada YEAI dan AGC sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mewujudkan penambangan yang ramah lingkungan serta membantu penambang untuk mendapatkan akses penjualan emas langsung ke PT. Antam sehingga kami sudah bisa menjual emas ini di PT. Antam dengan harga yang kompetitif,” terang Walukow.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara Ronald Sorongan juga mengatakan, kiranya para penambang mandiri dan bisa bergabung dalam koperasi.

“Banyak bantuan seperti ini tetapi penerimanya harus dalam bentuk koperasi atau berbadan hukum,” kata Ronald.(mey)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.