Politik Uang Tak Berpengaruh di Pilgub Sulut, Hasil Survei LSI Membuktikan

oleh -333 Dilihat
Pemaparan hasil survei KCI-LSI Network pada press conference, Minggu 13 September 2020.(Foto: ist)

 

MANADO, Swarakawanua.com– Paparan terbaru yang disampaikan LSI dimana menempatkan elektabilitas pasangan calon gubernur Olly Dondokambey dan Steven Kandouw, unggul hingga kisaran 68 persen sedangkan pasangan CEP-SSL 16,9 persen dan VAP-HR 7,9 persen, membuktikan bahwa ternyata politik uang kini tak lagi berpengaruh di Pilgub Sulut.

Demikian ditegaskan Ferry Liando, pengamat politik asal Unsrat, saat diminta tanggapan Senin 14 September 2020 siang. “Selama ini ada oknum yang sering membagi-bagi uang ke mana ia pergi, tapi kenyataannya yang bersangkutan tak menempati posisi teratas. Rakyat tak lagi terpengaruh dengan uang suap atau hadiah untuk mempengaruhi dukungannya,” tegas Liando.

Dikatakan doktor jurusan Politik Pemerintahan ini, salah satu keunggulan incumbent (petahana) adalah karena mereka telebih dahulu bekerja termasuk membangun jejaring dengan tokoh agama. Bekerja di awal, kata dia, tentu memiliki pengaruh. Apalagi kedua calon lain praktis baru memastikan pasangan calonnya saat menjelang pendaftaran calon.

“Atas hasil LSI ini, semua pasangan calon tentu akan bekerja keras. Pasangan Olly – Steven pun harus bekerja keras agar komposisi ini tak berubah, sementara pasangan ibu Tetty dan ibu VAP harus berjuang, bekerja keras agar komposisi bisa berubah. Masih ada waktu 71 hari untuk berkampanye sehingga ada kesempatan menyakinkan publik. Namun jangan sampai hasil survei ini memicu pasangan calon tertentu untuk menghalalkan segala cara untuk maksud mengubah komposisi,” paparnya.

Ditanya apakah ada pengaruh banyaknya dukungan parpol sehingga membuat Olly-Steven unggul di survei LSI, Ketua Program Studi Politik di FISIP Unsrat ini, mengatakan soal itu tidaklah menjamin.

“Dukungan parpol tidak menjamin. Terkecuali bagi parpol yang tidak cukup ambang batas pencalonan. Untuk mencukupi itu maka suatu parpol perlu dukungan parpol lain. Namun jika suatu parpol telah memenuhi syarat ambang batas maka dukungan parpol lain tidak lagi memiliki pengaruh signifikan terutama dalam hal kekuatan elektoral,” ujarnya.

Di luar dari pemenuhan ambang batas, biasanya, sebut Liando, parpol yang bergabung itu hanya sekedar setor logo untuk baliho, tapi pengaruh elektoral sangat kecil. Bahkan ada sebagian parpol terpaksa bergabung karena tak ada calon yang melirik. “Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kekuatan elektoral calon. Pertama adalah ketokohan atau figur calon. Kedua, kombinasi pasangan calon, dan ketiga, konsolidasi tim sukses/tim pemenangan. Ini yang mungkin saat ini dipunyai kubu Olly-Steven,” tegasnya.(mdc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.