Akibat Cinta Tak Direstui, AT Akhiri Hidup Gantung Diri

oleh -482 Dilihat

MITRA, Swarakawanua.com-Akibat cinta tidak direstui, AT alias AG (20), Agama Kristen, Pekerjaan Tani, alamat jaga IV Desa Poniki Kecamatan Pasan, Kabupat en Minahasa Tenggara (Mitra). Kamis 22 Oktober 2020, akhiri hidup dengan gantung diri di belakang rumah korban.

Berdasarkan Informasi yang di peroleh dari pemerintah Desa Poniki melalui HP, dimana di Desa Poniki telah terjadi peristiwa gantung diri yang mengakibatk an korban meninggal dunia. Serta berdas arkan informasi tersebut, anggota Polsek Ratahan segera turun langsung menuju ke TKP serta menghubungi pihak medis puskesmas Towuntu.

Berdasarkan keterangan Saksi, yang merupakan ayah Korban MT (51), warga setempat menerangkan, kalau korban AG terakhir kali keluar dari Rumah pada Rabu 21 Oktober 2020, sekira jam 19.00 wita, pada saat itupun korban sudah tidak tidur di rumah.

Pada keesokan harinya, Kamis tanggal 22 Oktober 2020 sekitar jam 05.30 wita, saat itu saksi keluar rumah dengan maksud untuk memberi makan ayam yang berada di belakang rumah. Pada saat saksi keluar dari rumah, saksi melihat korban sedang berdiri menghadap ke arah selatan di samping batang kayu yang posisi berdiri dengan tinggi sekitar 2,50 meter. Akan tetapi, pada saat itu saksi hanya mengira korban sedang buang air kecil.

Disaat saksi berjalan melewati korban, saksi melihat korban dalam posisi berdiri dan tidak bergerak, serta melihat ada seutas tali yang terikat di batang kayu dan leher korban. Sehingga saat itupun saksi langsung membuka ikatan tali di leher, sambil menangis dan berterial minta tolong kepada warga sekitar.

Tak lama kemudian, datang tetangga lelaki TK bersama-sama membuka tali yang terlilit di leher korban. Saksipun mengatakan, pada tahun 2019, korban pernah mencoba melakukan gantung diri di bagian dapur rumah, namun dapat dicegat oleh saksi.

Disaat di Konfirmasi Swarakawanua.com kepada Kapolsek Ratahan Kompol Ronni Tumalun membenarkan, adanya kejadian gantung diri di Desa Poniki, Kecamatan Pasan. Maka tindakan Polsek Ratahan pertama, disaat datang ke TKP sudah rusak. Sedangkan korban sendiri sudah dibaringkan oleh keluarganya di dalam rumah yang berasalkan tikar, kemudian di lakukan pemeriksaan oleh para medis dr Puskesmas.

“Korban melakukan gantung diri karena, merasa tertekan dan merasa hubunvan cinta dengan pacarnya tidak si restui. Serta, berdasarkan keterangan Medis dari Puskesmas Towuntu. Di dalam tubuh si korban, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan,”ujar Kapolsek.

Iapun menambahkan, dari hasil yang diperoleh konten di media Whatsapp milik korban. Sebelum mengakhiri hidup, ini konten korban sempat meminta maaf kepada orang tua laki-laki bersama pacarnya sendiri. “Pa AG minta maaf p papa, AG bagini karena ada satu dan lain hal. NT biar kakak bagini, mar ngana musti sekolah bae-bae ne.

“Berdasarkan hasil konten yang kami dapati, bisa disimpulkan bahwa. Korban murni melakukan gantung diri,”pungkas Kapolsek.(CIA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

No More Posts Available.

No more pages to load.